|
GRESIK-Akibat hujan lebat di hulu Minggu malam hingga pagi kemarin, Kali Lamong kembali meluap. Sedikitnya 22 desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang terendam. Bahkan, Yogi, 11, bocah kelas 5 SD, tewas terseret arus saat bermain di sawah yang kebanjiran. Camat Benjeng Suryo Wibowo menyebut, air bah luapan kali memasuki wilayahnya sejak Senin, pukul 06.00, dan meninggi tajam sejak pukul 11.00. Dua belas desa di Kecamatan Benjeng tergenang air 0,8-1 meter. Desa yang nahas itu ialah Sedapur Klagen, Delik Sumber, Kedung Rukem, Munggu Gianti, Bulang Kulon, Bulu Rejo, Sirnoboyo, Kalipadang, Balongmojo, Lundo, Karangan Kidul, dan Munggugebang. "Sedikitnya 1.612 rumah dan 764 hektare sawah tergenang air sejak pagi. Kami jajaran muspika dibantu pemkab siaga mengantisipasi segala kemungkinan," jelas Suryo. Karena banjir terus naik hingga setinggi perut orang dewasa di tiga titik, sejak pukul 14.00 kemarin jalur Benjeng-Balongpanggang terputus. Demikian juga akses jalan dari Benjeng menuju Duduksampeyan, terputus sejak Desa Klampok. Camat Balongpanggang Mulyanto melaporkan, banjir juga mengakibatkan dua jembatan di Desa Sekarputih dan satu jembatan di Desa Wotan Sari rusak. Yang kian mencemaskan, banjir juga mengakibatkan badan jembatan Kali Lamong di Desa Bulang Kulon bergeser dan miring hingga satu meter karena terkena derasnya arus kali. Mereka khawatir jembatan itu ambrol. Desa-desa di Balongpanggang yang tergenang air 0,8-1 meter adalah Desa Ngampel, Wahas, Mojogede, Sekarputih, Wotansari, Banjaragung, Pucung, Kedungpring, Balongpanggang, dan Karang Semanding. Hingga sore kemarin, belum ada aktivitas pengiriman bantuan dari Pemkab Gresik. Baru para pejabat muspika -kecamatan, polsek, dan koramil- yang menerjunkan petugasnya memantau keadaan. "Kami khawatir kalau hujan lagi, banjir akan semakin tinggi, bukannya surut," kata Ny Mutmainah, warga Desa Bulurejo yang rumahnya sudah tergenang air setinggi leher orang dewasa. (wko) Post Date : 21 Maret 2006 |