|
Singkawang,- Pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat adalah bagian yang tak terpisahkan dari kewajiban PDAM. Sementara itu, PDAM di Indonesia, hampir tidak ada yang sehat. "Justru yang sektor yang berorientasi bisnis ini untuk mensubsidi sektor yang pada dasarnya berorientasi sosial," sebut Dr.Frans Tshai salah seorang warga Singkawang yang sukses di perantauan. Hal itu disampaikan dia berkenaan dengan persoalan kebutuhan air bersih yang ada di Singkawang saat ini saat dijumpai Pontianak Post kemarin. "Saya tidak pernah mengatakan itu wajar atau tidak, tetapi mengapa PDAM merugi. Efesiensi kerjanya bagaimana," sebutnya lagi ketika ditanya apakah wajar PDAM merugi karena sifatnya adalah sosial. Menurut dia, andaikata sudah mengetahui bahwa PDAM telah bekerja sangat-sangat efisien, tapi oleh karena ongkos-ongkos operasionalnya naik dan sangat tinggi serta sebagainya, sehingga merugi. "Kita tahu bahwa ini sudah bagus tetapi karena ada kondisi lainnya, maka dapat kita terima." Dari hal tersebut, sebut dia, baru kerugian itu diperhitungkan bagaimana menutupnya. Lantas apakah dengan adanya kenaikan tarif akan selesai? Atau untuk meringankan warga, apakah dapat dilakukan dengan subsidi silang dengan sektor yang menguntungkan. Pertanyaannya lagi, adalah apakah ada atau tidak sektor yang menguntungkan di Singkawang, disamping PDAM. Menurut dia, adanya kebutuhan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar bagi manusia dan masyarakat, maka dengan menunggu terus menerus tentang persoalan aset, masalah tidak akan selesai. "Saya sudah katakan, bahwa fakta harus kita hadapi, kenyataan harus kita hadapi bahwasannya secara legal PDAM masih kepunyaan Sambas. Oke. Nah carilah jalan," sebutnya. Dia menyebutkan juga bahwa yang dipersoalkannya bukan tentang permasalahan apakah PDAM itu masih punya Sambas atau Singkawang. "Tapi saya mau tanyakan berapa serius pemerintah kota Singkawang ini berusaha menyelesaikan masalah ini. Kalau perlu tiap minggu pergi ke propinsi bicara dengan gubernur, kan punya hak untuk berbicara dengan gubernur mengenai masalah asset PDAM ini," sebutnya. Dia juga menyarankan agar dapat mempelajari langkah-langkah apa yang dapat diambil agar asset ini dapat berpindah dari Sambas ke Singkawang. "Kita tidak bisa menunggu terus sementara rakyat kesulitan air," sebutnya. Dia juga lebih percaya dan menyarankan agar Singkawang membeli PDAM dan cari sumber air baku ketimbang membuat PDAM baru. Pencarian sumber air baru itu berkenaan dengan yang ada sekarang ini tidak mencukupi kebutuhan dari masyarakat Singkawang. "Mau sampai kapan masyarakat Singkawamg menerima kenyataan pahit seperti sekarang ini," katanya lagi. Sementara itu, jika diketahui debit air kecil sedangkan kebutuhan air besar, pertanyaan yang langsung yang diajukan adalah harus mencari sumber air baru. Saat ini, apakah daerah Singkawang memliki sumber air baru. Laporan Bas Andreas, Singkawang Post Date : 19 Oktober 2005 |