Bagi-bagi Toilet

Sumber:Majalah Gatra - 24 Juni 2009
Kategori:Sanitasi

Bayangkan jika 1.061 orang tak punya toilet dan buang hajat di semak-semak? Tentu mengerikan. Itulah gambaran ekstrem betapa pentingnya toilet atau kakus. Tapi, kenyataannya, tim Palang Merah Indonesia (PMI) hanya menemukan 20% dari populasi tadi yang memiliki kakus. Itu pun kakus serba darurat dan kotor.

Kondisi itulah yang terjadi di Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. PMI, yang bekerja sama dengan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) serta Palang Merah Spanyol, merasa perlu turun tangan membangun berbagai fasilitas sanitasi di sana.

''Program ini, antara lain, membangun infrastruktur air bersih yang ramah lingkungan, perbaikan sistem pengairan, dan pembangunan kakus untuk dua hingga tiga keluarga,'' kata Patrick D'Aoust, delegasi kesehatan, air bersih, dan sanitasi IFRC Indonesia. Dalam waktu tiga bulan, mereka mampu membangun 60 kakus keluarga dan 12 unit penampungan air hujan.

''Untuk mengetahui apakah berbagai bantuan dan perbaikan sanitasi itu bermakna, PMI mengadakan survei yang dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan program,'' kata Ahmad Husein, Koordinator Humas IFRC. Selain data hanya 20% warga Balefadorotuho yang memiliki kakus darurat tadi, sebanyak 72% di antara mereka menganggap toilet hanya berguna untuk buang hajat, bukan menjaga kesehatan. Tim juga mencatat, 73% warga membuang tinja balita di tempat terbuka.

''Setelah IFRC selesai dengan programnya di desa itu, beberapa perubahan perilaku terlihat,'' tutur Patrick. Mereka mulai banyak menggunakan kakus dan menjaga kebersihan. Hampir tak ada yang membuang limbah sembarangan dan di tempat terbuka.

Hasil penting lainnya, menurut Patrick, terdapat perubahan kejadian penyakit di Balefadorotuho. Sebelumnya, jumlah kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) mencapai 60%, kemudian malaria 57%, dan diare 22%. Setelah program sanitasi itu berjalan tiga bulan, persentase kejadian penyakit pun menurun: ISPA menjadi hanya 33% dan malaria 8%. ''Diare hampir tidak ada,'' kata Patrick.

Tak Peduli Sanitasi

Jumlah kematian (juta), 2004 HIV/AIDS Malaria Diare/sanitasi Total dana bantuan 2004-2006 (US$ milyar)

Kematian balita Angka kematian kelompok umur lain Total dana bantuan untuk penyakit tersebut (2004-2006)

Sumber: OECD, WHO (2008), dan WHO (2005) Nur Hidayat



Post Date : 24 Juni 2009