Awas, Banjir Mengancam

Sumber:Jawa Pos - 04 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BLITAR - Sejumlah wilayah Kabupaten Blitar tak hanya terancam tanah longsor, tetapi juga rawan banjir. Setidaknya tujuh kecamatan bakal terendam banjir saat musim penghujan tiba. Penyebabnya selain penggundulan hutan, juga terjadinya pendangkalan sungai.

Data Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kabupaten Blitar tercatat tujuh wilayah yang rawan banjir. Wilayah itu berada di wilayah Blitar selatan. Seperti di Kecamatan Sutojayan, Kademangan, Wonotirto, dan Panggungrejo. Selanjutnya terdapat di Wonodadi, Udanawu dan Binangun.

Kasubid Penanggulangan dan Penyelamatan Bencana Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Blitar Katidjan mengatakan, ada dua faktor penyebab terjadinya banjir. Selain kondisi hutan gundul akibat pembalakan liar, juga adanya pendangkalan sungai di beberapa wilayah. "Yang pasti, dua faktor itu sangat berpengaruh," ujarnya kepada Radar Blitar kemarin.

Katidjan menjelaskan, pendangkalan sungai terjadi di hampir seluruh kecamatan,tak terkecuali daerah yang rawan banjir tersebut. "Kami minta tujuh kecamatan harus waspada jika banjir datang secara mendadak," katanya.

Selain itu, Katidjan mengakui jika kondisi hutan rusak parah. Pohon resapan yang berguna menahan laju air tak lagi berfungsi. Selain itu, penunjang banjir juga karena kelalaian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai langkah antisipasi pemerintah Kabupaten Blitar, mulai melakukan pengerukan pada beberapa sungai yang mengalami pendangkalan. Salah satunya sungai di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan. Selain itu, langsung penanganan bencana juga telah disiapkan. Bakesbanglinmas menyediakan sejumlah alat penyelamatan, seperti tujuh unit perahu karet, serta sepuluh unit tenda pleto. "Sudah mulai kami lakukan. Alat keselamatan juga disiapkan," imbuhnya.

Seperti diketahui, banjir bandang merendam sebagian besar penduduk di kecamatan Kademangan beberapa waktu lalu. Kerusakan terjadi di fasilitas umum, seperti beberapa sekolah negeri, SD dan SMA. Buku pelajaran perpustakaan dan murid, serta komputer rusak terendam lumpur. Bahkan, pagar sekolah pun ambruk kena terjangan arus banjir. (kar/cam)



Post Date : 04 November 2008