Awalnya, Warga Kapasa Bakar Sampah

Sumber:Fajar Pos 22 Mei 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

KELURAHAN Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, merupakan salah satu kelurahan yang lolos 100 besar lomba "Kampungku Bersih" Makassar Green and Clean (MGC) 2009. Rabu, 20 Mei, fasilitator Kelurahan Kapasa, Eni Simanungkalit, datang ke sekretariat MGC, Fajar Graha Pena, Lantai 4, untuk menyetorkan proposal program lingkungannya.Dalam proposal ini berisi jenis-jenis program yang akan mereka lakukan untuk dapat masuk dalam daftar 50 besar. Program itu di antaranya pelatihan kader, kerja bakti, pembuatan tempat sampah, pembuatan kompos, pembuatan kerajinan tangan, penataan lingkungan berupa pembuatan tanaman, pembibitan taman hias, dan pembuatan apotek hidup atau toga.

Fasilitator Kelurahan Kapasa, Eni Simanungkalit, mengatakan, awalnya masyarakat RW 04 mengolah sampah secara tradisional yaitu dengan cara dibakar.

"Kebetulan RW 04 berada di pinggir kota yang berdampingan dengan sawah, maka sebagian sisa pembakaran jerami sawah diambil warga untuk dijadikan pupuk kompos," ujar Eni saat berada di sekretariat MGC, Rabu, 20 Mei.

Eni menambahkan, peran masyarakat dalam hal penghijauan sangat tinggi untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan asri serta bernilai ekonomis. Itu terbukti dengan banyaknya warga yang menanam tanaman di pekarangan rumah masing-masing sehingga tampak indah dan menjadi kebanggaan masyarakat. Kelurahan itu mempunyai 233 KK. Total sampah dari 233 KK itu lebih kurang 28 m3. (far)



Post Date : 22 Mei 2009