|
RENCANA pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Blok Pasirmalang dan Legok Kerak Desa Jangkurang Kec. Leles Kab. Bandung, sebenarnya bukan untuk menampung sampah dari Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Cimahi, namun, hanya untuk sampah dari wilayah Kab. Garut, sebagai pengganti TPA Pasirbajing yang hampir habis masa pakainya. Seperti dikatakan Bupati Garut Agus Supriadi, beberapa waktu lalu, pihaknya tengah mencari tempat alternatif untuk menampung sampah dari wilayah Garut. Saat ini, TPA Pasirbajing, masih bisa difungsikan hingga lima tahun ke depan. Dengan syarat, volume sampah yang dibuang ke sana masih seperti sekarang, yakni hanya sekira 124 m3 per hari. "Tak ada salahnya kita berniat membantu Bandung dan Cimahi dalam penanganan sampah. Toh, orang Garut juga sering ke Bandung dan banyak yang bekerja serta membuang sampah di sana," kata Agus Supriadi. Selain lokasi di Desa Jangkurang, sebenarnya terdapat daerah lain di Kab. Garut yang dijadikan alternatif lokasi TPA. Daerah itu antara lain di Kec. Cikajang dan Banyuresmi. Lokasi tanah carik Desa Rancasalak di Kec. Kadungora juga sempat dibidik meski belum ada kepastian. Kalau benar daerah di Garut nanti dijadikan TPA sampah warga Bandung dan Cimahi, Agus berharap ada kontribusi bagi Garut. Minimal, dapat memberdayakan masyarakat di sekitar TPA. Niat Pemkab Garut itu ternyata mendapatkan tanggapan pihak legislatif. Mereka berharap bupati mengkaji lebih jauh rencana pembangunan TPA di sekitar Cijapati. Menurut salah seorang anggota DPRD Garut, sampah merupakan persoalan serius yang selalu dipermasalahkan masyarakat. Karena itu, pihak eksekutif, khususnya Bupati Garut, mesti berhati-hati dalam melahirkan program penanganan sampah. (Deni Yudiawan/"PR") Post Date : 15 Mei 2006 |