|
PEMKAB Wonogiri, Jawa Tengah, mendesak pemerintah menggelontorkan dana bantuan Rp26 miliar yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis air bersih di Kecamatan Paranggupito. Dana itu nantinya dipergunakan untuk mengangkat air bersih dari sumber Banyutowo di Dusun Ringin, Desa Parang, Kecamatan Paranggupito. “Bupati Wonogiri Danar Rahmanto sudah mengirimkan proposal permintaan bantuan. Ini satu-satunya solusi menolong 7.635 jiwa warga Paranggupito dari kesulitan air laten di musim kering,” ucap juru bicara Pemkab Wonogiri Waluyo di kantornya, kemarin. Sejauh ini pemerintah pusat belum memberikan respons terhadap proposal yang dikirimkan Pemkab Wonogiri pada Desember tahun lalu. Danar kini juga berburu bantuan ke para dermawan yang bersedia mengucurkan air bersih untuk 77.477 warganya yang bermukim di 42 desa di Wonogiri bagian selatan. Kawasan itu tersebar di tujuh kecamatan, yakni Pracimantoro, Eromoko, Manyaran, Giritontro, Batuwarno, Nguntoronadi, dan Paranggupito. “Pemkab Wonogiri, dengan segala keterbatasan anggaran yang dimiliki, kini mencoba meringankan beban ribuan warga yang mengalami krisis air dengan mengirimkan air PDAM dalam jumlah terbatas secara bergilir. Pemkab juga berhasil mendapatkan bantuan dua unit truk tangki air dari Pemprov Jateng untuk memperlancar pengiriman air ke wilayah terpencil,“ tambah Waluyo. Kali Lamongan Di sisi lain, pemerintah berencana membangun Waduk Kali Lamong di Dusun Pedes, Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pembangunan waduk dengan kapasitas volume tampungan hingga 53,3 juta meter kubik itu dilakukan untuk mencegah banjir luapan Kali Lamong yang melanda tiga daerah. Itu juga sebagai solusi untuk mengatasi krisis air saat musim kemarau berlangsung. Saat ini detail desain waduk sedang dirumuskan sejumlah pihak terkait. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan konsultasi masyarakat dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) bersama pemkab setempat di Ruang Sabha Nirbawa, Kabupaten Lamongan, Rabu (30/5) siang. Acara itu dihadiri Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi dan pihak BBWS yang diwakili Lilik Retno Cahyadiningsih. (WJ/YK/FL/N-1) Post Date : 01 Juni 2012 |