ATASI KEKURANGAN AIR BERSIH; Ratusan Tangki Disalurkan ke Masyarakat

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 22 September 2005
Kategori:Air Minum
PURWOREJO (KR) - Akibat krisis air besih di beberapa desa di Kabupaten Purworejo, Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang dan Linmas) Purworejo hingga kemarin telah menyalurkan ratusan tangki air kapasitas 5.000 liter ke beberapa desa. Penyaluran bantuan air bersih ini masih akan terus dilakukan karena kebutuhan masyarakat masih belum tercukupi, bahkan daerah rawan air bersih semakin bertambah, jelas Kepala Kesbang dan Linmas Purworejo Drs Sunarto Priyo Sudarmo.

Seperti diberitakan, sekitar 17.907 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 52.354 jiwa penduduk Kabupaten Purworejo, dalam musim kemarau tahun ini rawan air bersih. Daerah rawan air bersih menyebar di 66 desa di sembilan wilayah kecamatan masing-masing Kecamatan Purworejo delapan desa, Kaligesing delapan desa, Kecamatan Kemiri dan Bagelen masing-masing sembilan desa, Grabag enam desa, Bruno dan Pituruh masing-masing tujuh desa, dan Kecamatan Bener 11 desa.

Hujan

Sementara itu kondisi cuaca di Kabupaten Purworejo beberapa hari terakhir ini sudah mulai diliputi mendung, bahkan sempat turun hujan kendati tidak begitu deras. Namun demikian menurut Sunarto, hujan yang tidak merata ini belum dapat untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sebagian masyarakat Purworejo. Hujan yang turun baru sekadar menutup debu, namun belum mampu menghidupkan kembali sumber mata air yang ada, jelasnya.

Karena kebutuhan air bersih belum dapat tercukupi maka droping air bersih masih akan terus dilakukan, sepanjang masyarakat masih kesulitan. Bantuan air bersih itu, selain data kami yang sudah terbiasa mengalami kekeringan setiap musim kemarau, juga atas permintaan warga masyarakat. Dan ternyata permintaan itu terus mengalir, imbuhnya.

Persediaan bantuan air bersih yang berasal dari dana tanggap darurat Propinsi Jawa Tengah sebanyak 204 tangki kapasitas 5.000 liter itu, dimungkinkan cukup untuk memenuhi daerah rawan air bersih di Purworejo hingga musim penghujan nanti. Tapi jika ternyata tidak cukup, masih dapat menggunakan dana tanggap darurat dari APBD Purworejo sendiri, jelas Sunarto.

Dari sembilan wilayah kecamatan yang selalu dilanda kesulitan air bersih itu menurut Sunarto, hanya Kecamatan Bruno yang selama ini tidak mendapat suplai air bersih. Sebab kondisi medannya yang cukup berat dan tidak dapat dilalui kendaraan tangki. Setiap tahun kami selalu berusaha mengajukan anggaran untuk membantu sarana dan prasarana air bersih di Kecamatan Bruno, namun hingga kini belum juga dikabulkan, katanya.

Diakui, sebenarnya warga masyarakat di wilayah itu kesulitan air bersih bukan karena tidak ada sumber mata air. Sumber mata air ada, namun berada di lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga untuk mendapatkan air bersih itu, warga harus jalan kaki naik turun pegunungan yang jaraknya juga cukup jauh, tandasnya seraya menambahkan, daerah itu sangat mengharapkan bantuan sarana berupa pralon maupun pompa air untuk mengalirkan air dari mata air ke pemukiman penduduk. (Nar)-k

Post Date : 22 September 2005