MAKASSAR, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggalakkan partisipasi warga dalam program pembuatan embung di setiap kecamatan mulai tahun 2011. Pengadaan kantong-kantong air untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun itu dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, Rabu (1/12) di Makassar, mengatakan, program pembuatan satu embung di setiap kecamatan dimulai sejak dua tahun lalu. Pemerintah daerah bersama warga membuat embung-embung kecil berbiaya sekitar Rp 50 juta. Adapun pembuatan embung berskala lebih besar dengan biaya Rp 150 juta hingga Rp 1 miliar dilaksanakan di kabupaten/kota.
”Pembuatan embung menjadi solusi di tengah maraknya pengalihfungsian rawa-rawa menjadi permukiman dan pertokoan. Kami berharap pengadaan kantong-kantong air mampu mengatasi banjir yang selalu terjadi setiap tahun,” tutur Syahrul.
Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sulsel Soeprapto Budisantoso, upaya memperbanyak kapasitas tampung air dapat mengurangi pembuangan air ke laut yang selama ini menyebabkan banjir. Contohnya, Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa mampu mengurangi debit air menuju Kota Makassar dari 4.000 liter per detik menjadi 2.000 liter per detik.
”Namun, pembuatan bendungan, seperti Bili-bili, membutuhkan waktu lama dengan biaya Rp 400 miliar. Daripada menunggu persetujuan pemerintah pusat, lebih baik membuat embung-embung kecil sesuai dengan kemampuan APBD,” kata Soeprapto.
Irigasi
Embung kecil di kecamatan juga diproyeksikan untuk irigasi sawah tadah hujan dan cadangan air baku pedesaan. Dukungan terhadap program pembuatan embung-embung di kecamatan ditunjukkan lewat peningkatan alokasi anggaran pengelolaan sumber daya air. Anggaran sebesar Rp 57,01 miliar pada tahun ini akan dinaikkan menjadi Rp 69,7 miliar tahun 2011.
Pemprov Sulsel juga merancang program pembuatan kantong air perkotaan. Salah satu yang sudah mulai dibangun adalah kolam Maccini Sombala di kawasan pesisir Tanjung Bunga, Makassar, seluas 3 hektar dengan kedalaman 4 meter. (RIZ/NAR)
Post Date : 02 Desember 2010
|
