|
SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengatasi problem banjir. Salah satu upaya yang ditempuh adalah mengadakan gerakan sejuta lubang serapan untuk Surabaya. Program ini kerjasama antara Pemkot,Tunas Hijau dan PT Perusahaan Gas Negara. Untuk menyukseskan program tersebut,Pemkot menjadikan sekolah sasaran program Surabaya Eco School 2011.Peresmian gerakan ini dilakukan di SMAN 16 Surabaya yang diikuti sekitar 120 siswa dari SMP, SMA dan SMK se-Surabaya. Pemkot membagikan satu unit bor pembuat lubang resapan dan lima pipa.Peralatan sengaja dibagikan supaya setiap sekolah mulai membuat resapan sendiri. “Saya mewajibkan sekolah untuk mempunyai lubang resapan. Lubang resapan ini sangat banyak manfaatnya,”kata wali kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma menuturkan, di antara manfaat keberadaan lubang resapan bisa mengurangi banjir. Pasalnya, dalam lubang yang telah dibuat akan ada aliran air yang meresap. Potensi alirannya lebih besar dari pada lebar lubang yang ada di luar. Dengan lubang tersebut,tanah menjadi lebih subur. Mulai saat ini, semua sekolah di Surabaya diminta membuat lubang resapan. Risma akan mengontrol langsung program ini, termasuk mendata sekolah yang telah membuat resapan maupun yang belum. Jika ditemukan sekolah tidak memiliki lubang resapan, sekolah tersebut dianjurkan segera membuatnya.“Keberadaan lubang resapan juga bisa mengantisipasi kekeringan,”ujar dia. Pembuatan lubang resapan ini sudah dijalankan Pemkot sejak lama. Bahkan sejak dirinya menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko),program pembuatan lubang resapan sudah dicantumkan.“Sudah saya lakukan sejak menjadi Kepala Bappeko. Sekarang hanya melanjutkan,” terangnya. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surabaya Hidayat Syah membenarkan kalau program pembuatan lubang resapan sudah lama dilakukan. Menurutnya, Pemkot sudah memiliki ribuan lubang resapan yang berada di seluruh wilayah Surabaya.“ Program ini mulai 2008, sekarang baru merambah ke sekolah-sekolah,”katanya saat mendampingi Risma,kemarin. Pemkot selalu menggandeng pihak ketiga.Tahun ini, perusahaan yang mengajak kerja sama adalah PT Perusahaan Gas Negara. Mereka memberikan bantuan peralatan untuk membuat lubang resapan serta pemeliharaannya. Dengan program ini, Hidayat berharap supaya banjir yang selama ini datang bisa terkurangi. Untuk itu masyarakat harus mendukung gerakan sejuta lubang resapan air hujan ke dalam tanah. Gerakan ini mengajak masyarakat Surabaya untuk membuat sebanyak mungkin lubang berdiameter 10-12 cm dengan kedalaman 1 meter. Lubang yang berhasil dibuat selanjutnya digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan tempat peresapan air hujan menjadi air tanah.“Kami juga meminta masyarakat membuat lubang resapan sendiri. Lubang ini akan bermanfaat dilingkungan sendiri,”beber dia. Sementara itu, Presiden Utama Tunas Hijau Zamroni mengatakan, pembuatan lubang resapan ini memang bukan hal baru. Tapi sejauh ini masih sporadis tidak terstruktur dan terdata dengan baik. “Untuk itu kami bekerja sama dengan Pemkot dan PT Perusahaan Gas Negara untuk melaksanakan gerakan sejuta lubang resapan untuk surabaya,” katanya. Dia menambahkan, gerakan ini dimulai dari sekolahsekolah dengan harapan ke depan sekolah-sekolah ini mampu mengajak masyarakat sekitar ikut serta dalam gerakan membuat sejuta lubang resapan di Kota Surabaya. “Ini baru langkah awal, kami akan meminta masyarakat ikut andil,” ujar Zamroni. arief ardliyanto Post Date : 21 Oktober 2011 |