Atasi Banjir, Bangun Tanggul Ngelang

Sumber:Indo Pos - 05 April 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MAGETAN - Kekhawatiran akan terjadinya banjir di Kecamatan Kartoharjo di tahun-tahun mendatang, tampaknya tak bakal terjadi. Pasalnya, tahun ini pemkab setempat akan membangun dam (tanggul) di sepanjang sungai Desa Ngelang yang juga anak sungai Bengawan Madiun.

"Yang jadi penyebab utama banjir Ngelang selama ini kan luapan Bengawan Madiun yang masuk melalui Kali Desa Ngelang. Jadi nanti kalau sudah dibangun tanggul, kita berharap tak ada banjir lagi," terang Hariyanto, Kepala Dinas Pengairan Pemkab Magetan, kemarin.

Diungkapkan, proyek pembagunan tanggul itu didanai pemerintah pusat melalui DAS Bengawan Solo, dengan nilai proyek mencapai Rp 1,8 miliar. Pelaksanaan proyek tersebut diperkirakan mulai pada bulan Mei. Dan semua pengerjaaan dilakukan oleh DAS Bengawan Solo. "Kita ini sebenarnya sangat proaktif untuk mengatasi banjir itu, tapi memang harus nunggu. Dan mulai bulan depan rencannya pembagunan tanggul akan dimulai oleh DAS Solo," ungkapnya.

Selain itu, untuk mendukung proyek tersebut, pemkab juga menyiapkan dana sekitar Rp 400 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun collector drill, atau saluran pembuangan air. Saluran itu akan dibangun di sepanjang sungai yang melintas di Desa Ngelang ke Desa Pencol. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi luapan, bisa cepat surut melalui saluran itu. "Saluran ini fungsinya hanya untuk mempercepat air mengalir dari sawah dan pemukiman warga ke sungai induk," tambahnya.

Lebih lanjut diungkapkan Hariyanto, saat ini DAS Bengawan Solo juga melakukan kajian secar intenisf tentang persoalan banjir di Ngelang dan Ngawi. Menurutnya, banjir tersebut akibat luapan Bengawan Madiun. Di mana ketingian antara Bengawan Madiun dan Kali Ngelang hampir sama. Yakni Bengawan Madiun 53 di atas permukaan air laut (DPL) dan sungai Desa Ngelang 51 DPL.

Sehingga, jika terjadi kenaikan debit di Bengawan Madiun, maka air di Sungai Ngelang tak bisa keluar. Bahkan, mendapat pasokan dari luapan Bengawan tersebut. "Masalah banjir ini memang kompleks dan tak mungkin kalau penyelesainnya diserahkan pada daerah masing-masing. Perlu penanganan secara komprehensif yang melibatkan ketiga daerah, yakni Ngawi, Madiun, dan Magetan," tambahnya.

Masih menurut Haryanto, DAS Bengawan Solo juga berancang-ancang membuat waduk di wilayah Nagwi. Hal itu untuk menampung adanya luapan air hujan di Bengawan Solo. Sehingga, jika ada luapan air dipindahkan ke waduk. Dan jika surut, bisa dilairkan lagi. "Itu salah satu rencana strategis DAS mengatsi banjir di kawasan Madiun, Ngawi, dan Magetan," katanya.

Seperti diberitakan, banjir yang melanda beberapa pekan lalu tidak hanya merendam kawasan Magetan. Tapi juga puluhan desa di Ngawi dan Madiun. (dhy)



Post Date : 05 April 2007