|
CILACAP- Dalam upaya mengurangi banjir yang dalam dua tahun terakhir kerap melanda Kota Cilacap, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Cilacap sejak dua pekan lalu mulai memperbaiki 20% drainase yang ada di kota ini. Termasuk saluran air di Jl Rinjani, sisi utara Dr Cipto, kompleks alun-alun, dan sebelah timur Kali Yasa yang berada di Kecamatan Cilacap Selatan. "Meski belum dapat dikerjakan seluruhnya, paling tidak saat ini ada upaya untuk memperbaiki saluran air yang ada di kota," kata Kepala DPU Cilacap, Drs Suprihono, kepada Suara Merdeka. Suprihono menuturkan, total panjang drainase kota yang diperbaiki tahun ini mencapai lebih dari dua kilometer. Sementara, alokasi dana yang disediakan Pemkab Cilacap untuk perbaikan tersebut mencapai Rp. 3,25 miliar. "Semuanya bersumber dari APBD Cilacap dan direncanakan perbaikan dapat dilakukan berkelanjutan untuk tahun-tahun depan," kata kepala DPU. Suprihono mengungkapkan, perbaikan yang dilakukan meliputi beberapa jenis, tergantung pada kebutuhan masing-masing saluran yang tengah diberbaiki. Untuk alun-alun misalnya, perbaikan lebih pada pengerukan saluran. Sementara untuk saluran dekat Kali Yasa, selain pengerukan juga dilakukan pemlesteran untuk menghidari guguran tepi saluran. "Kalau memang cukup pengerukan ya pengerukan saja. Tetapi kalau lebih dari itu, perbaikan yang dilakukan juga bisa lain-lain," ujar Suprihono. Saat ini, ada kebutuhan agar Pemkab Cilacap segera mendata ulang kondisi saluran yang ada di Kota Cilacap. Sebab sejalan dengan semakin padatnya penduduk, diyakini kualitas saluran air kota yang dibangun 20-30 tahun lalu itu sudah tidak memadai lagi. Karena itu, akan lebih tepat jika semua saluran tersebut diperbaiki untuk mengimbangi jumlah penduduk yang semakin bertambah. Di lain sisi, DPU Cilacap juga menekankan bahwa upaya perbaikan saluran air di kota tidak akan berguna jika masyarakat tidak bisa menjalankan budaya hidup sehat dan ramah lingkungan. "Dibutuhkan dukungan dari masyarakat. Jika kita tetap tidak ramah lingkungan, seperti memelihara kebiasaan membuang sampah di saluran air, perbaikan yang ada tidak ada gunanya," tegas Suprihono. Fakta di lapangan menunjukkan, hampir di semua saluran yang tengah dikeruk ditemukan sampah domestik berasal dari rumah tangga-rumah tangga warga Kota Cilacap. Termasuk di dalamnya sampah plastik dan pecah belah yang tidak dapat diuraikan oleh organisme yang biasa hidup di tanah /lumpur, sehingga menjadi sedimen yang berjumlah sangat besar. "Kalau salurannya lancar, air hujan juga akan lancar mengalir ke laut. Dengan begitu, air tidak menggenang di wilayah kami," kata salah seroang warga Cilacap Selatan, Harun. Dia juga berharap nantinya perbaikan bukan cuma pada sebagian saluran air, melainkan semua saluran air di kota. Ini karena hakikatnya semua saluran air yang ada di kota memiliki hubungan satu sama lain. Jika yang diperbaiki hanya 20% saluran air, seperti yang dikerjakan saat ini, dikhawatirkan banjir tetap akan terjadi. (G21-36s) Post Date : 27 Mei 2006 |