Asing olah sampah di Palembang

Sumber:Bisnis Indonesia - 31 Agustus 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PALEMBANG: Dua investor asing, Kota Kitakyushu Jepang dan Urano Hitech Coorporation (UHC) asal Kosel, berminat mengolah sampah di Kota Palembang Sumatra Selatan untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Palembang Apriadi S. Busri mengatakan minat investor asing itu cukup serius setelah Kota Kitakyushu Jepang menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan sampah.

"Dalam kerja sama itu, sampah yang berbasis masyarakat akan dikembangkan menjadi pupuk kompos. Jadi, ditargetkan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir [TPA] berkurang hingga 7%," katanya kemarin.

Menurut dia, Palembang merupakan salah satu kota yang memproduksi sampah cukup tinggi sehingga masalah sampah harus mendapatkan perhatian serius.

Apriadi menjelaskan program kerja sama bernama Pengomposan Sampah Berbasis Masyarakat (Pesamas) itu merupakan hasil kolaborasi antara Jepang dan Palembang sesuai dengan perjanjian Japan International Cooperation Agency (JICA). Kota Palembang ditunjuk sebagai proyek Pesamas setelah Kota Surabaya.

"Jepang hanya membantu lima kota, seperti Palembang, Surabaya, Tarakan, Makassar, dan Jakarta Pusat," paparnya.

Apriadi menuturkan pengelolaan sampah menjadi kompos diprioritaskan khusus untuk sampah rumah tangga di lingkungan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Dia memerinci Kota Kitakyushu akan mengirimkan ahli administrasi limbah padat dan ahli teknologi pengomposan sampah organik sekaligus memberikan pelatihan kepada petugas untuk membuat kompos.

Korsel

Selain Jepang, Apriadi menegaskan UHC asal Korsel juga menyatakan siap membantu Pemkot Palembang mengatasi permasalahan sampah.

Jang Kyu Sik, Direktur UHC, menjelaskan sampah khususnya plastik merupakan benda yang tak bisa terurai dan sulit dikelola.

Untuk itu, lanjut dia, Korsel menawarkan solusi untuk pengolahan sampah plastik dan diolah menjadi bahan bakar, solar, dan premium.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang Zulfikri Simin menyatakan selama ini sampah yang masuk ke TPA didominasi sampah rumah tangga.

Saat ini, ungkap dia, jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan di Kota Palembang mencapai 14.000 ton per bulan dengan 20% merupakan sampah plastik. (K49)



Post Date : 31 Agustus 2010