Armada Sampah Terancam tidak Bisa Beroperasi

Sumber:Pikiran Rakyat - 06 Oktober 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
CIAMIS, (PR).Anggaran kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk 24 armada angkutan sampah di lingkungan Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Kabupaten Ciamis, untuk periode Oktober belum turun. Akibatnya, para sopir angkutan sampah ini kelabakan untuk mencari biaya pembelian solar.

Keterangan diperoleh "PR", Rabu (5/10) kemarin, diketahui dalam lima hari terakhir, biaya untuk membeli solar diperoleh dari pinjaman pribadi Kepala Kantor Kebersihan & Pertamanan, Unang Danuwarso, dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) KKP, Yayat. Kebutuhan untuk membeli solar untuk satu bulan mencapai Rp 60 juta lebih.

Beberapa perwakilan sopir, siang kemarin, kembali mengeluhkan soal dana untuk beli solar ke Kepala TU KKP Yayat. Akhirnya, Yayat kembali memberikan pinjaman untuk kebutuhan solar tersebut. Hanya kemampuan para pejabat di lingkungan kantor itu untuk menalangi anggaran beli solar, semakin terbatas.

"Saya memang sementara menalangi dulu untuk beli solar dari gaji saya. Namun, saya sendiri terbatas, tidak mungkin terus menalangi kebutuhan bahan bakar ini. Paling kita berharap anggaran untuk bahan bakar dari Dinas Keuangan Pemkab Ciamis, bisa secepatnya turun," kata Yayat.

Ia sendiri berharap, masalah kebutuhan bahan bakar ini bisa tertangani, karena kalau sampai tidak, maka angkutan sampah bisa berantakan. "Kita berusaha, agar masalah angkutan sampah jangan sampai berhenti. Kalau sampah-sampah tidak diangkut akan menumpuk. Sekarang ini, upaya kita yaitu bagaimana agar armada bisa jalan," jelasnya.

Ketika ditanya, apakah kantornya telah mengajukan anggaran ke pihak Dinas Keuangan Ciamis, dijawab Yayat, hal itu sudah dilakukan. Namun, pengajuan disampaikan memang belum disesuaikan dengan kenaikan harga BBM, karena usulan telah masuk sebelum harga bahan bakar naik.

Sebelum kenaikan solar, anggaran kebutuhan untuk bahan bakar armada sebesar Rp 31 juta. Sedangkan, setelah adanya kenaikan menjadi Rp 60 juta lebih. Persoalannya, untuk usulan lama yaitu Rp 31 juta, hingga kemarin, belum juga turun.

Sementara itu, Asisten Bidang Umum Setda Ciamis, Tahyadi Satibi, ketika diminta tanggapan, membenarkan dana untuk bahan bakar armada sampah, belum bisa direalisasikan. Hal itu, karena masih menunggu proses perubahan APBD 2005 dibahas di dewan.

"Untuk kebutuhan anggaran bahan bakar armada sampah itu, sudah kita usulkan dalam perubahan 2005. Hanya tidak bisa turun sekarang, karena masih proses pembahasan," jelas Tahyadi yang juga Plh. Kepala Dinas Keuangan Ciamis.

Soal armada sampah, ia meminta akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, karena itu bagian dari pelayanan untuk masyarakat luas. Soal anggaran solarnya, dia meminta kepada pejabat di KKP bisa sementara menanganinya. "Saya kira mereka bisa menangani masalah ini," katanya.(A-97)

Post Date : 06 Oktober 2005