Armada Sampah Ditambah

Sumber:Koran Sindo - 30 Januari 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PADANGSIDIMPUAN (SINDO) Armada pengangkut sampah di Kota Padangsidimpuan dinilai masih minim karena semakin bertambahnya volume sampah di kota itu.

Seksi Pengendalian dan Pengangkutan Sampah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran Kota Padangsidimpuan Maskur Hasibuan menyatakan, dengan produksi sampah yang semakin meningkat, seharusnya Pemko Padangsidimpuan menambah armada dari yang sekarang hanya 20 unit truk pengangkut sampah.

Enam armada bekerja dua rit setiap hari,sedangkan untuk 14 armada bekerja di luar jam kerja dari enam armada tersebut, tapi tetap sampah masih menumpuk, sebut Maskur di Padangsidimpuan kemarin.

Dia menambahkan,selain armada yang masih kekurangan, tempat pembuangan sampah sementara (TPS) juga masih minim karena hanya 180 unit.Dengan pertambahan penduduk Kota Padangsidimpuan yang begitu cepat, maka jumlah itu dinilai minim.

Harusnya di Kota Padangsidimpuan sudah memiliki tempat pembuangan sampah lebih dari 300 unit,tuturnya. Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Kota Padangsidimpuan, peningkatan sampah dari 20052007 sebanyak 20 meter kubik per tahunnya.

Sementara dari total volume sampah pada 20052006 jumlahnya mencapai 180 dari 200 kubik per harinya. Jumlah ini bisa meningkat hingga 220 kubik per hari jika bertepatan dengan hari-hari besar keagamaan. Tahun lalu, kata dia, produksi sampah di Padangsidimpuan mencapai 220 meter kubik per hari dan meningkat menjadi 240 kubik pada hari besar keagamaan.

Berdasarkan pantauan SINDO di sejumlah TPS, terlihat tumpukan sampah hingga 1,5 meter dalam bak berukuran 1x1 meter persegi. Kondisi ini terutama ditemukan di sejumlah titik yang berdekatan dengan fasilitas umum, seperti di terminal Bus Pijorkoling,Pasar Inpres Padangmatinggi, dan di sekitar Tugu Siborang Jalan Sisingamangaraja.

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan,dan Pencegahan kebakaran Kota Padangsidimpuan Hadi A N menyatakan, peningkatan produksi sampah di kota ini disebabkan makin bertambahnya jumlah penduduk Kota Salak ini.

Produksi sampah yang berasal dari rumah tangga mencapai 70%, sedangkan yang lainnya hanya 30%. Diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya sesuai dengan pertambahan penduduk, tuturnya. Diamenambahkan,tempat pembuangan akhir sampah saat ini dianggap tidak layak lagi, karena tempat pembuangan akhir sampah tersebut berada di pinggir sungai.

Dengan banyaknya produksi sampah saat ini, maka aliran sungai dikhawatirkan akan tercemari oleh sampah yang makin meningkat itu. Dinas Kebersihan Kota Padangsidimpuan akan membuat tempat pembuangan akhir sampah cadangan lagi. Artinya, Dinas Kebersihan akan menambah tempat pembuangan akhir sampah, ungkapnya. (zia ul haq)



Post Date : 30 Januari 2008