Apel Siaga Banjir Digelar di Monas

Sumber:Kompas - 22 Oktober 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar apel siaga bencana banjir di Lapangan Monumen Nasional atau Monas pukul 08.00, Selasa (21/10). Gubernur DKI Fauzi Bowo yang memimpin langsung apel siaga tersebut mengingatkan agar segala persiapan peralatan evakuasi, posko pengungsian, juga kesiapan mental petugas maupun warga dalam menghadapi bencana ditingkatkan.

”Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk mengeliminasi terjadinya banjir. Program pengerukan sungai, pembersihan saluran, dan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) terus dikerjakan. Namun, potensi terjadi banjir tetap ada. Untuk itu, perlu kerja sama setiap pihak agar bencana banjir yang mungkin masih terjadi tahun ini dan tahun 2009 dapat ditanggung dan ditanggulangi bersama,” kata Fauzi Bowo, Selasa.

Fauzi Bowo menegaskan, selama lima tahun ke depan, dengan pelaksanaan program tepat dan sistematis, yaitu menyelesaikan BKT dan pengerukan 13 sungai, luasan banjir di Jakarta akan dapat ditekan hingga 35 persen.

Saat ini, demi mengatasi dan membantu warga menghadapi banjir, Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan perahu karet, ambulans, posko-posko pengungsian di lima kota di Jakarta, perlengkapan dapur umum, tenda, tenaga medis, dan sedikitnya 1.000 petugas relawan, termasuk anggota TNI dan Polri.

Dalam apel siaga yang kelima, Gubernur meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya banjir. Masyarakat diharapkan segera mengungsi dan mau dievakuasi sesuai instruksi dari petugas penanggulangan bencana.

Tinggikan rumah

”Tidak perlu disuruh siap-siap, saya sudah menyiapkan segala sesuatunya sebelum banjir datang lagi,” kata Verawati (48), warga RT 9 RW 3, Jalan Petamburan, Jakarta Pusat.

Verawati dan hampir semua warga yang bermukim di bantaran Banjir Kanal Barat telah membangun rumahnya menjadi dua tingkat. Renovasi bangunan itu ada yang telah ditembok permanen, tetapi ada juga lantai dua rumah berupa susunan balok kayu dan dinding tripleks.

”Yang penting bisa untuk tidur dan menyimpan barang-barang saat banjir menggenangi seluruh lantai 1 rumah saya,” kata Sahruddin, tetangga Verawati. (NEL)



Post Date : 22 Oktober 2008