Antisipasi Krisis Air, Buat Lubang Biopori

Sumber:Suara Merdeka - 02 Agustus 2011
Kategori:Air Minum

SEMARANG- Sebagai antisipasi terjadinya krisis air pada musim kemarau, warga Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang bersama dengan tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang (Polines) melakukan pembuatan puluhan lubang resapan biopori (LRB) dan sumur resapan, kemarin.

Kegiatan tersebut dilakukan Lurah Kramas, Yuliatun bersama warga, Ketua UP2M (Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) Polines Dr A Sutowo Latief, dan Ketua tim Pengabdian Masyarakat jurusan Teknik Sipil Drs H Pentardi Rahardja MT, bersama civitas akademika Polines. Acara diawali dengan penyuluhan tentang perlunya sarana yang bisa mengendalikan air hujan agar tidak banjir dan pemberian secara simbolik 4 buah alat bor lubang biopori dari Polines kepada Lurah Kramas.

Kemudian, puluhan lubang biopori dibuat di taman-taman sekitar kantor kelurahan dan di rumah warga. Lubang biopori juga dibuat di sepanjang selokan yang berada tidak jauh dari jalan tol Semarang-Solo tersebut. Masyarakat terlihat antusias membuat lubang biopori dengan alat yang diberi Polines tersebut.

Biaya Rendah


Ketua tim Pengabdian Masyarakat jurusan Teknik Sipil, Drs H Pentardi Rahardja MT menyatakan, dengan dilakukannya 4 metode yakni lubang resapan biopori, sumur resapan, penghijauan, dan penataan lahan, diharapkan ketersediaan air di wilayah Kelurahan Kramas bisa tercapai serta akan terhindar dari banjir dan kekeringan di daerah itu. Pembuatan lubang biopori tergolong gampang dan tidak mengeluarkan banyak biaya.

’’Alat yang digunakan membuat LRB meliputi bor bantuan dari Polines, golok, semen, kawat jaring, sampah organik, dan air. Caranya, air disiramkan ke tanah yang akan dibuat lubang sehingga gampang dibor, lalu pinggirannya disemen untuk memperkeras bagian atas lubang sehingga tanah di atasnya tidak runtuh dan bisa menutup lubang.’’

Sampah organik dibutuhkan untuk membuat agar lubang dijadikan tempat mikroorganisme maupun cacing-cacing yang akhirnya membuat lubang-lubang kecil di bagian bawah lubang biopori dan berguna untuk penyimpanan air.

Sementara, Lurah Kramas Yuliatun mengungkapkan, bantuan yang diberikan Polines sangat bermanfaat bagi lingkungannya. Apalagi upaya ini untuk memecahkan persoalan krisis air yang sering terjadi di daerah tersebut.  (K3-72)



Post Date : 02 Agustus 2011