Antisipasi Banjir Mulai Sekarang

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 Juni 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SOREANG, (PR).-Memasuki musim kemarau, pemerintah diharapkan tak melupakan penanganan banjir di wilayah Bandung selatan. Musim kemarau seharusnya menjadi awal penanganan banjir, agar pada musim hujan mendatang, banjir dapat dihindari dan masyarakat tak dirugikan lagi.

Demikian dikatakan Ahmad Najib Qudratullah, seorang anggota DPRD Kab. Bandung saat ditemui di gedung DPRD Kab. Bandung di Soreang, Kamis (7/5).

Menurut Najib, bencana banjir tak semestinya menjadi bencana rutin jika ada upaya meminimalkan dampaknya dan menghindarkan banjir. Upaya itu bukan hanya kewajiban Pemkab Bandung, tapi juga Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.

Saya tak melihat adanya upaya serius dalam penanganan banjir di Bandung selatan. Seharusnya, ada sebuah manajemen penanganan bencana, terutama banjir, yang harus mulai dijalankan menjelang musim kemarau seperti sekarang, kata Najib.

Ia melihat, pemerintah selalu terkesan kebakaran jenggot saat banjir terjadi, meski kejadian itu telah diprediksi jauh-jauh hari. Berbagai pendapat mengenai jalan ke luar permasalahan banjir dari para ahli telah cukup banyak. Tinggal pilih yang mana. Yang penting, niat untuk melaksanakannya, kata Najib, yang berasal dari daerah pemilihan Bandung selatan itu.

Bentuk penganggaran untuk penanganan bencana yang terkesan rutin setiap tahun, kata dia, menunjukkan penanganan banjir hanya bersifat kuratif, tak antisipatif.

Normalisasi

Camat Dayeuhkolot, Tata Irawan mengatakan, berbagai upaya dalam mengantisipasi bencana banjir di Bandung selatan telah dirintis sejak beberapa waktu lalu. Rencana normalisasi sejumlah anak Sungai Citarum oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah digulirkan meski belum diketahui kapan akan direalisasikan.

Kami telah tiga kali rapat dengan BBWS. Rencana normalisasi anak Sungai Citarum merupakan bentuk upaya penanganan banjir di sekitar Bandung selatan, kata Tata.

Dalam rapat yang diikuti aparat terkait itu, kata Tata, terungkap bahwa normalisasi anak sungai tak memengaruhi pengerukan Sungai Citarum yang masih terus dilakukan saat ini. Namun demikian, usulan pembuatan kanal banjir, yang pernah muncul dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sama sekali tak muncul.

Rencana sosialisasi antisipasi bencana banjir kepada masyarakat akan dilakukan dengan membuat semacam penyuluhan hingga simulasi, katanya.

Meskipun berbagai rencana penanggulangan banjir dilakukan, Tata tetap yakin, Bandung selatan pasti akan didera banjir. Minimal, tak mengancam jiwa dan intensitas banjirnya lebih rendah.

Beberapa anak Sungai Citarum yang akan dinormalisasi di wilayah Dayeuhkolot, salah satunya adalah Sungai Cigede, Citepus, dan Cipalasari.

Salah seorang warga Kp. Leuwibandung Desa Citeureup Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung, Amir (28), meminta pemerintah membangun tanggul di bantaran Sungai Cikapundung dan Citarum di sekitar Desa Citeureup. Selama tanggul tidak dibangun, dapat dipastikan banjir akan selalu merendam rumah-rumah warga di Citeureup.

Masyarakat pasti akan membantu jika ada gerakan untuk membuat tanggul di Citeureup, kata Amir. (A-124)



Post Date : 08 Juni 2007