|
JAKARTAMIOL: Meskipun beberapa daerah di DKI Jakarta mulai banjir akibat hujan lebat mengguyur selama dua hari berturut-turut namun pemerintah melalui Proyek Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai DKI terus mengambil langkah-langkah antisipatif. "Bagi kita yang penting genangan air tidak sampai berlangsung lama di suatu daerah, namun kalau mengurangi sama sekali merupakan hal yang sulit," kata Pemimpin Proyek Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai DKI Jakarta departemen PU, Bambang Cipto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu. Dalam mengendalikan banjir di Jakarta, menurut Bambang, terdapat dua pola pertama memang sudah diantisipasi biasanya memang dapat segera diatasi, sedangkan pola kedua memang diluar kendali akibat meluapnya debit air sungai akibat hujan yang di luar perkiraan. Bambang lebih lanjut mengatakan, dalam upaya mengendalikan banjir di Jakarta saat musim hujan saat ini telah diupayakan dengan memperlancar saluran-salurah air dengan mengoperasikan pintu air disamping alat-alat pengambil sampah yang biasanya menjadi faktor penyebab banjir. Pemerintah saat ini juga telah memfungsikan stasiun-stasiun pompa air dan waduk yang terletak di Setiabudi Barat, Setiabudi Timur, Waduk Melati, Ancol, Rawa Kepa, Rawa Badak, Sunter, dan sebagainya yang secara keseluruhan mampu dioperasikan sampai 200 meter kubik per detik. Sementara itu, saat ini banyak perumahan yang juga memfungsikan pompa-pompa kecil, disamping itu juga telah dipersiapkan pompa yang dapat dipindahkan (mobile) untuk mengantisipasi banjir di lokasi-lokasi strategis seperti underpass dan jalan tol. Menurut Bambang, dari sebanyak 13 sungai yang melintasi Jakarta kondisinya berbagai macam ada yang telah dinormalisasi namun mengalami degradasi akibat dibangun rumah, tetapi ada yang memang sudah selesai dibangun. Mengenai persiapan kanal yang telah difungsikan optimal baru Banjir Kanal Barat, sedangkan Banjir Kanal Timur saat ini belum rampung. Kanal tersebut telah berfungsi dengan baik untuk mengalirkan genangan langsung ke laut, namun yang menjadi masalah saluran kecilnya yang terkadang tersumbat karena sampah. Bambang mengatakan, petugas di lapangan pengendali banjir akan sangat terbantu apabila rencana pemerintah membangun Waduk Ciawi di hulu Sungai Ciliwung jadi direalisasikan. Saat ini masih dalam tahap detil design setelah sebelumnya dinyatakan layak dari segi ekonomi, teknis, dan sosial. Mengenai kondisi laut sebenarnya tidak ada persoalan karena saat ini sedang tidak ada pasang purnama yang dapat mengakibatkan banjir. Kemungkinan yang terjadi hanya pasang harian yang memang biasa terjadi sehingga sebenarnya untuk membuang genangan langsung ke laut tidak ada persoalan, kendala hanya pada sumbatan sampah. Disamping itu jika kemudian turun hujan lebat selama beberapa hari berturut-turut maka hal itu akan mengakibatkan banjir besar, tuturnya. (Ant/O-2) Post Date : 20 Januari 2005 |