|
TEGAL- Warga Kampung Jonggor RT 09 dan RT 10, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, meminta Pemkot untuk membangun pintu air. Hal itu dimaksudkan agar banjir setiap musim penghujan dan rob tidak selalu terjadi di wilayah tersebut. Ketua RT 9 Kusairi (35) mengatakan, gelombang pasang menyebabkan paling sedikit 150 rumah selalu tergenang. Bahkan, ketinggianya bisa mencapai setengah meter. Kondisi itu sangat mengganggu aktivitas warga. Sebab, sebagian besar warga di sana bekerja sebagai pengusaha pengeringan ikan. "Kalau banjir, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut ikan tidak dapat masuk, sehingga kami kerepotan,' ujarnya. Menurutnya, kondisi seperti itu juga terjadi saat musim penghujan. Air hujan dari wilayah perkotaan tidak dapat mengalir dengan lancar, karena belum ada pintu air. Akibatnya, air tidak tertampung di saluran dan meluap ke jalan serta menggenangi rumah. "Karena itu, kami sangat berharap agar pemerintah segera membangun pintu air," katanya. Hal serupa juga dikemukakan warga lain, Taslan (37). Menurutnya, peristiwa tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Terlebih, setelah dilakukan pemagaran beton di sekeliling Pelabuhan Tegalsari, menyebabkan aliran air semakin terganggu, sehingga perumahan warga sering terendam. Untuk mengatasinya, kata dia, seharusnya pemerintah membuat dua pintu air, yaitu di dekat pelabuhan dan di wilayah RT 9 di bagian ujung yang berbatasan langsung dengan laut. Dengan demikian, apabila air laut pasang, pintu air dapat ditutup sehingga rumah warga tidak tergenang. Bila musim penghujan, pintu air dibuka keseluruhan, sehingga air hujan dapat mengalir lancar ke laut. Menurutnya, karena sering terjadi banjir, warga di wilayah tersebut banyak menderita penyakit gatal. Hal itu disebabkan air yang meluap bercampur dengan limbah filet. Karena itu, agar kondisi tersebut tidak selalu menimpa warga, pemerintah diminta segera membuat pintu air yang memadai.(H17-52s) Post Date : 24 Mei 2006 |