JAKARTA(SI) – Program pengendalian banjir terus berlanjut.Saat ini tender pengerukan kali sudah dimulai.Seluruh pekerjaan ditargetkan selesai Desember mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Budi Widiantoro mengatakan,jika tender tidak bermasalah, Juli nanti pihaknya akan langsung mengeruk kali-kali yang mengalami pendangkalan.Tender pengerukan 76 saluran penghubung di Jakarta mencapai Rp199,5 miliaryangdiambildari APBD2009. Pemenang lelang itu diwajibkan mengeruk lumpur sebanyak 1,5 juta kubik dari 76 kali di Jakarta.
Lumpur hasil pengerukan itu akan ditampung di Jakarta Utara yakni di Taman BMW,Ancol,dan di Muara Angke.Setelah pengerukan itu,daya tampung saluran penghubung itu diharapkan bisa lebih besar dan potensi banjir di Jakarta bisa ditekan. Berdasarkan data, 76 saluran yang akan dikeruk itu di antaranya Kali Sekretaris, Kali Grogol, Kali Kramat Jati, Kali Utan Kayu, Kali Ciragil, Kali Ciliwung, Kali Item, drainase PHB Kampung Ambon, saluran Inlet 4,serta saluran Sunter C.
Dana akan dibagi per wilayah. Jakarta Selatan Rp25 miliar,Jakarta Barat Rp34,5 miliar, Jakarta Timur Rp25 miliar, Jakarta Pusat Rp30 miliar, dan terakhir Jakarta Utara Rp45 miliar. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Denny Talloga mengatakan, pengerukan harus dikaji secara komprehensif. Menurutnya, saluran tersebut harus dapat mengalirkan air hingga ke laut. “Selama ini yang menjadi masalah adalah air mampat di tengahtengah sehingga meluap dan mengakibatkan banjir,”ucapnya.
Hujan yang berlangsung Selasa (5/5) malam hingga kemarin membuat beberapa wilayah di Jakarta tergenang banjir. Berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana dan Penanggulangan Bencana (Satkorlak PBP) DKI Jakarta, 13 kelurahan tergenang banjir, yang paling banyak terjadi di Jakarta Utara dengan sembilan kelurahan. Di Jakarta Timur, banjir juga terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Menurut Ketua RW 03 Kampung Melayu Muhammad Yunus, banjir akibat luapan Kali Ciliwung mencapai ketinggian 1- 1,5 meter di perumahan warga RT 03 dan 04 RW 03 yang berlokasi di pinggiran Kali Ciliwung.
”Mulai naik pada malam hari saat turun hujan deras,” ungkapnya. Menurutnya, banjir kali ini tidak terlalu parah karena pada siang hari banjir sudah mulai surut. Di Jakarta Pusat, genangan air melanda Petamburan, Tanah Abang,dan sepanjang jalan Letjen Suprapto serta Pangeran Jayakarta dengan ketinggian air mencapai 40-50 cm.Akibatnya,arus lalu lintas mengalami kemacetan yang cukup panjang hingga belasan kilometer. Di Bekasi,banjir kemarin justru membuat sejumlah kawasan elit dan rumah sakit terendam dengan ketinggian antara 30–80 cm.
Berdasarkan data dari Bidang Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Bekasi, sejumlah kawasan yang terendam banjir yakni Pondok Gede Permai,Vila Jatirasa, Bumi Satria Kencana, Perumahan Jaka Kencana,dan VilaTaman Kartini. Kabid Perlindungan Masyarakat Badan Kesbanglinmas Permana mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Bekasi ini banjir kiriman dari Bogor, melalui Kali Cikeas. “Banjir mulai menggenangi Kota Bekasi pukul 05.00 WIB dan perlahan surut pada pukul 13.00 WIB,”ujar Permana.
Banjir yang terjadi di Vila Taman Kartini ini mengakibatkan ruas Jalan Kartini, Kota Bekasi lumpuh total. Selain di kawasan perumahan, banjir juga mengganggu aktivitas di RS Subki Abdul Kadir yang berada di Jalan Kartini. Petugas keamanan RS Subki Abdul Kadir M Rusjiwo mengatakan, genangan air masuk areal rumah sakit pada pukul 07.00 WIB dan terus meninggi hingga 50 cm.
Air yang masuk langsung merendam ruang rawat inap pasien yang sedang direnovasi, ruang rawat jalan,apotek,UGD,poliklinik,dan unit rontgen. ”Pasien tidak ada yang dievakuasi karena sejak direnovasi ruang rawat inap,pasien dipindahkan ke lantai dua,”ungkapnya. Di wilayah Kota Tangerang, hujan juga membuat beberapa ruas jalan tergenang air dengan ketinggian 30-50 cm di antaranya Jalan Wana Mulya,Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, dan Jalan MH Thamrin, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang,Kota Tangerang.
Banjir membuat arus lalu lintas di jalan tersebut macet hingga beberapa radius kilometer. Berdasarkan pantauan Seputar Indonesia di Jalan Wana Mulya, depan Kompleks Kehutanan,Kelurahan Karang Tengah,Kecamatan Karang Tengah,Kota Tangerang, hingga kemarin sore tidak bisa dilalui berbagai kendaraan sebab ketinggian air di jalan tersebut lebih dari 50 cm. (neneng z/isfari h/ sucipto/wahab f/denny i)
Post Date : 07 Mei 2009
|