Andalkan 2 Pompa, Air PAM Masih Macet

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 10 November 2005
Kategori:Air Minum
WATES (KR) - Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kulonprogo dari sumber mata air Clereng, hingga kini belum lancar. Di wilayah Kecamatan Wates, Panjatan, dan Pengasih, hingga kini airnya belum mengalir. Kemacetan ini akibat terbakarnya 2 pompa air dan rusaknya kipas pompa, sehingga dari 5 pompa yang ada hanya 2 pompa yang berfungsi.

Sambil menunggu perbaikan pompa, kini PDAM hanya mengandalkan 2 pompa yang tersisa dan secara otomatis debit air menjadi kecil. Akibatnya aliran air ke pelanggan juga terhambat bahkan ada yang macet.

Demikian dijelaskan Direktur Teknik PDAM Kulonprogo, Suhadi, ketika dikonfirmasi Rabu (9/11) di ruang kerjanya. Kami memang kesulitan dalam perbaikan ini saat menjelang lebaran karena banyak bengkel yang tutup, terangnya.

Pompa yang terbakar dan rusak, menurutnya memang sudah lama digunakan. Dipakai secara terus-terusan selama hampir 10 tahun, jadi sudah tua dan memang harus diganti. Namun karena anggaran yang diajukan belum keluar maka masih tetap digunakan, dan akibatnya tidak mampu menahan beban. Anggaran untuk membeli 1 pompa diperkirakan Rp 80 juta, tapi PDAM tidak tahu kapan anggaran itu akan turun. Karena untuk kepentingan masyarakat dan tergolong vital, maka diharapkan segera turun.

Dijelaskan Suhadi, sumber mata air Clereng sekarang tinggal menggunakan 2 pompa dengan kapasitas 50 liter/detik dan 25 liter/detik. Dua unit pompa ini dipakai terus sambil menunggu perbaikan 3 pompa yang rusak. Dua pompa jalur keluarnya air bersamaan menjadi 75 liter/detik, tetapi disebabkan air keluarnya bersamaan hingga bertabrakan maka debit airnya justru menjadi kecil, hanya 55 liter/detik.

Maka kami baru mengupayakan agar air yang keluar dari kedua pompa tersebut tidak bertemu agar debit air menjadi besar, yakni dengan penyambungan dengan pipa, ungkapnya.

Menurut Suhadi, sumber mata air dari Clereng mengaliri 4 kecamatan yakni Kecamatan Pengasih, Wates, Temon, dan Panjatan, dengan sekitar 5.000 pelanggan. Untuk saat ini Kecamatan Temon belum ada keluhan kemacetan, yang banyak komplain adalah dari Kecamatan Wates, Pengasih, dan Panjatan.

Di Wates dan Pengasih biasanya komplain datang dari pelanggan yang rumahnya terletak di daerah yang agak tinggi. Sedang di daerah dataran tidak banyak mengalami kesulitan. Sedangkan di wilayah Panjatan bagian selatan biasanya yang tidak banyak mengalir.

(Wid)-z

Post Date : 10 November 2005