Ambil Air, Warga Berjalan 2 Kilometer

Sumber:Suara Merdeka - 01 Juli 2008
Kategori:Air Minum

BLORA - Kesulitan air bersih mulai dialami warga di sejumlah desa di Kecamatan Jati, Blora. Di kecamatan itu, sesuai hasil survei Bagian Sosial Sekretariat Daerah, sejumlah warga terpaksa berjalan dua kilometer untuk mendapatkan air bersih.

Menurut Kepala Bagian Sosial Sekretariat Daerah (Setda), Drs H Edy Pujiyanto, awal Juni hanya satu desa di Kecamatan Jati yang mengajukan permintaan bantuan air bersih ke Pemkab. Kali ini bertambah menjadi 12 desa, sehingga bantuan yang diajukan juga cukup banyak, 180 truk tangki. 

’’Ke-12 desa itu menyampaikan permintaan bantuan air masing-masing 15 tangki,’’ ujar di didampingi Kasubag Kesejahteraan Dasiran SAg.

Edy Pujiyanto mengatakan, Pemkab mengabulkan permintaan tertulis tersebut. Cuma, untuk menghindari bantuan air salah sasaran, pihaknya lebih dahulu mensurvei desa yang warganya merasakan dampak kekeringan. ’’Bantuan air akan segera kami kirim. Ini tinggal menunggu proses administrasi. Sebelum mengirim bantuan, kami juga mensurvei ke Kecamatan Jati,’’ tandasnya.

Ke-12 desa di Kecamatan Jati yang mengajukan bantuan air bersih itu adalah Desa Bangklean, Gempol, Kepoh, Jati, Jegong, Singget, Pelem, Randulawang, Tobo, Pengkoljagong, Doplang, dan Gabusan. Setiap desa mengajukan 15 tangki. Dengan demikian jumlah keseluruhan membutuhkan 180 tangki air bersih.

Ia mengemukakan, pada Juni kemarin telah dikirim air bersih ke sejumlah desa di Kecamatan Kunduran dan Jati. Warga di kecamatan itu telah melaporkan sulitnya mendapatkan air bersih. Mereka mengajukan permohonan bantuan air bersih secara tertulis kepada pemkab melalui camat.
’’Begitu ada permohonan yang masuk, kami segera memprosesnya dan mengirim air bersih,’’ katanya.

Dasiran menambahkan, berdasarkan survei sementara di Kecamatan Jati, sejumlah warga memang mengalami kesulitan air bersih. Itu ditandai dengan keringnya sumur milik warga. Mereka harus menempuh jarak cukup jauh untuk mengambil air di sumber yang masih ada airnya. ’’Jaraknya sekitar dua kilometer. Pemandangan warga akan mengambil air mudah ditemukan di Kecamatan Jati,’’ katanya.

Dia menyatakan, survei serupa juga akan dilakukan di seluruh kecamatan.Samsul (35), salah seorang warga Desa Jati membenarkan sebagian besar warga di kecamatan itu mulai kesulitan air bersih.

Pada awal Juni sebagian sumur warga masih berair meski  jumlahnya tidak banyak. Hujan yang tak pernah turun di kecamatan Jati membuat sumur yang sebelumnya berair, kini kering kerontang. ’’Diperkirakan pada bulan-bulan berikutnya semakin banyak warga yang sulit mendapatkan air,’’ tandasnya. (H18-76)



Post Date : 01 Juli 2008