|
TEGAL - Sejumlah konsumen PDAM Kota Tegal pada Lebaran lalu hingga sekarang mengeluh kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Pelanggan mempertanyakan suplai air yang tersendat. Sebab, saat ini di daerah lokasi sumber air seperti Desa Bumijawa Kabupaten Tegal, dikabarkan sering hujan. ''Disedot pakai pompa saja kadang air sulit keluar. Apalagi tidak disedot,'' tutur Ny Nani, pelanggan. Meskipun kondisinya seperti itu, Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jateng di Slawi akan menaikkan harga jual air. Perusahaan itu menjual air ke PDAM Tegal, Slawi, dan Brebes. Karena PDAB akan menaikkan harga jual, dikhawatirkan ketiga PDAM itu juga akan melakukannya.Direktur PDAM Kota Tegal H Hendry Purwanto SE MM kemarin membenarkan, debit air yang diterima belakangan ini turun. Kalau semula 117 liter/detik, saat ini hanya berkisar 90-100 liter/detik. Dia tak mengetahui secara persis penyebabnya karena masalah ini kewenangan PDAB. Namun berdasarkan kesepakatan antara PDAB dan ketiga PDAM, tutur Hendry, PDAM Kota Tegal menerima jatah paling besar, yakni di atas 40%. Namun kenyataannya, air masih saja sulit diperoleh para pelanggan. Januari 2006 Kabar PDAB akan menaikkan harga jual air ke PDAM, sudah didengar Hendry. Kenaikan diperkirakan mulai dilaksanakan Januari 2006. Soal besaran kenaikan, dia belum mengetahuinya. Namun saat ini PDAM membeli air dari PDAB Rp 175/meter kubik. Dia juga membenarkan jika PDAB menaikkan harga jual air, pihaknya akan ikut menyesuaikan. Saat ini PDAM menjual harga dasar air ke pelanggan Rp 800/m3. Direktur Keuangan PDAB Drs Basyuni di sela-sela menghadiri reuni SMA Negeri 1 Tegal membenarkan, pihaknya berencana menaikkan harga jual air. Itu akan segera dilaksanakan, mengingat sudah cukup lama PDAB tidak menaikkannya. Soal persentase kenaikan, dia belum bisa memastikan. Begitu pula dengan penyebab penurunan debit air. (aj-52m) Post Date : 09 November 2005 |