Alat Pengolah Sampah Bantuan Menteri Mangkrak

Sumber:Koran Tempo - 29 April 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA -- Tiga alat pengolah sampah bantuan Kementerian Lingkungan Hidup, yang didatangkan ke Kota Magelang enam bulan silam, mangkrak. Bantuan ini diberikan karena Kota Magelang merupakan salah satu kota yang dipilih Menteri Lingkungan Hidup untuk melakukan uji coba penerapan 3R (reduce, recycle, dan reuse), yaitu mengurangi sampah, mendaur ulang, dan menggunakannya lagi.

Ketika Tempo mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir Banyu Urip, Magelang, sekitar dua pekan silam, dua alat rusak, sementara satu mesin lainnya mangkrak di TPA Transfer Depo di Mager Sari. Mesin pengolah sampah yang mestinya bisa dimanfaatkan warga ini ditutupi kain. Kawat untuk penggiling sampahnya jebol dan bolong-bolong.

"Alatnya masih belum beroperasi dan kondisinya tetap sama seperti dua minggu lalu," kata Sunardi, Kepala Seksi Kebersihan Kota Magelang, saat dihubungi Tempo kemarin.

Sejak datang November lalu, menurut Sunardi, mesin pengolah sampah itu memang belum dioperasikan. "Alat itu didrop begitu saja, tanpa kami diberi bimbingan pemakaiannya," kata Sunardi.

Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Magelang Teguh Mujiono mengakui ketiga alat tersebut belum beroperasi karena dalam perbaikan. "Pertengahan Mei baru kami operasikan," ujarnya.

Soal kawat yang jebol, menurut dia, itu karena saat mesin diujicobakan kecepatannya terlalu tinggi. Mesin pembuat kompos sampah itu kini sedang ditata kembali agar bisa digunakan. Kelak, jika berfungsi, alat tersebut menjadi perajang sampah yang mempercepat proses pengomposan.

Rencananya, menurut Teguh, dana pengoperasian alat tersebut diambil dari dana alokasi khusus sebesar Rp 2,5 juta tiap bulannya. Ada lima pegawai yang dipekerjakan dengan bayaran Rp 500 ribu per bulan untuk mengolah sampah yang akhirnya menjadi pupuk kompos ini.

Dengan pengomposan sampah tersebut, kata Teguh, Kota Magelang akan bersih dari sampah dan hasil pupuk sampahnya bisa dijual.

Pada akhirnya TPA Banyu Urip dan TPA Transfer Depo, yang semula sebagai tempat pembuangan akhir sampah, akan menjadi tempat pengelolaan akhir sampah. "Kelak tempat ini akan menjadi pabrik pupuk sampah," kata Teguh. BERNARDA RURIT



Post Date : 29 April 2008