Akhir Januari Banjir Bisa Datang Lagi

Sumber:Koran Tempo - 14 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, cuaca di wilayah Jakarta dan sekitarnya boleh saja berturut-turut cerah. Hujan deras jarang turun lagi. Banjir yang sempat menerjang Ibu Kota pun sirna begitu saja.

Namun, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kembali memperingatkan warga agar tetap waspada. Alasannya, mulai pekan ketiga Januari, hujan deras dan banjir kembali mengancam Jakarta.

Kepala Sub-Bidang Informasi dan Agroklimat BMG Soetamto, mengatakan intensitas curah hujan di wilayah Jakarta dalam sepekan ke depan masih rendah. "Hujan tetap ada, namun berskala lokal," kata dia.

Curah hujan di Jakarta dan sekitarnya berkurang akibat perubahan sirkulasi angin di sepanjang kawasan Lampung sampai Nusa Tenggara Timur. Menurut Soetamto, cuaca yang kurang lebih sama terjadi di hampir semua wilayah Indonesia bagian tengah dan barat.

Dalam dua pekan ini, hujan deras tak terjadi karena pembentukan awan terhambat sirkulasi angin. Sirkulasi angin kencang yang biasanya terjadi pada ketinggian sekitar 8.000 meter kini turun hingga ketinggian 1.500 meter. "Awan memang terbentuk, namun sulit tumbuh," kata Soetamto.

Di bidang meteorologi, menurut Soetamto, fenomena turunnya sirkulasi angin itu dinamakan MJO, kependekan dari meddan julian ossolation.

Namun, menurut Soetamto, cuaca cerah tak akan berlangsung lama. BMG memperkirakan pengaruh MJO hanya berlangsung sampai 20 Januari. Setelah itu, pola hujan bakal berubah. Potensi hujan lebat kembali meningkat. Puncaknya sekitar pekan ketiga Januari sampai awal Februari.

Pada akhir Januari, menurut Soetamto, bakal terjadi pertemuan angin dari arah barat daya dan barat laut. Lokasi pertemuan angin memanjang dari Lampung sampai Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, di Jakarta dan sekitarnya, hujan lebat bisa terjadi dari pagi hingga malam hari.

Awal bulan ini, saat hujan turun deras selama tiga hari berturut-turut, air Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, 11 kelurahan di Jakarta kembali tenggelam. Di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, air merendam permukiman warga hingga hampir 3 meteran. Ribuan warga Ibu Kota pun sempat tinggal di pengungsian.

Dari pantauan Tempo kemarin, tenda-tenda pengungsian banjir di Kampung Melayu sudah dibongkar. Lima tenda besar yang sebelumnya berdiri di bekas Bioskop Nusantara, misalnya, tidak tampak lagi. Yang tersisa tinggal dua tenda kecil di luar pagar.

Saat dihubungi melalui telepon, Camat Jatinegara Andri Yansyah mengaku tak tahu tenda-tenda itu sudah dibongkar. Menurut dia, meski pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing, tenda-tenda itu mestinya tidak dibongkar sampai musim banjir berakhir. "Paling tidak sampai akhir Februari," kata dia. Rudy Prasetyo | Bayu Pamungkas



Post Date : 14 Januari 2008