|
SUKOHARJO-Warga kampung Ngluwang RT 3/4 Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo beberapa hari terakhir dilanda keresahan. Pasalnya, air yang biasanya dikonsumsi untuk kebutuhan hidup sehari-hari diduga tercemar. Akibatnya, untuk sekadar memenuhi kebutuhan air bersih mereka terpaksa membeli dari luar. Menurut beberapa warga, kejadian ini sudah berjalan selama bertahun-tahun. Warna air dari sumur mereka berwarna kuning yang terkadang disertai dengan warna kemilau seperti bahan bakar minyak. "Kami merasakan hal ini sudah sejak tahun 2000 silam, dan hampir sebagian besar warga merasakannya. Namun apa yang menjadi penyebabnya kami tidak tahu, apakah karena pencemaran atau bukan," tutur Haryanto warga setempat. Dikatakan Haryanto, akibat dari air sumur yang kondisinya seperti itu mereka tidakberani menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari, meski selama ini belum ada yang mengalami kejadian bila mengonsumsi air tersebut. Bahkan kran air yang dipasang warga disumur itu, dalam satu minggu sudah berkarat seperti terkena air laut. Padahal daerah itu sangat jauh dari laut, sehingga air sumur tersebut hanya digunakan untuk sebatas mencuci pakaian saja. Dan jika direbus air itu akan mengeluarkan busa putih seperti kapur dan rasanya sangat asin. Sebagai gantinya, untuk memenuhi kebutuhan air itu, terpaksa setiap hari wargamembeli air dari luar, yang satu jerikennya berisi 25 liter seharga Rp 1.000. Warga juga tidak habis pikir apa yang mesti mereka lakukan untuk mendapatkan sumber air yang bersih. Sebab sudah beberapa kali warga mencoba membuat sumur bor hasilnya tetap sama, yakni air tetap berwarna kekuning-kuningan. Terpisah Lurah Desa Kriwen Haryanto saat dikonfirmasi koran ini kemarin membenarkan apa yan terjadi di desanya. Dan hal itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu, bahkan tidak hanya di Kriwen saja, sebagaian desa yang berada di Kecamatan dan letaknya berbatasan dengan Kriwen juga mengalami hal serupa. (mg6) Post Date : 20 Maret 2006 |