Air Tercemar tidak Boleh Dikonsumsi

Sumber:Media Indonesia - 09 Agustus 2008
Kategori:Air Minum

JAKARTA (MI): Air yang sudah tercemar arsenik tidak layak dikonsumsi. Penegasan itu dikemukakan spesialis gastroenterologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam.

Pernyataan itu terkait dengan hasil penemuan tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terhadap kandungan air di pesisir pantai timur Sumatra yang tercemar arsenik (Media Indonesia, 8/9).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air di pesisir timur pantai Sumatra jauh di bawah baku mutu air, yaitu 0,012 mikrogram/liter air.

Kendati demikian, menurut Ari Fahrial, sekecil apa pun zat yang berbahaya bagi kesehatan tidak boleh ditoleransi. Pasalnya, zat berbahaya seperti arsenik akan terakumulasi di dalam tubuh.

''Kontak langsung memang tidak berbahaya. Namun, kalau akumulasi atau tidak itu yang akan menjadi pertanyaan, dan kapan efek samping itu akan timbul,'' kata Ari Fahrial di Jakarta, kemarin.

Pada umumnya, lanjut Ari, arsenik yang terakumulasi di tubuh bisa menyerang ginjal serta sistem detoksifikasi seperti liver.

Dalam kesempatan berbeda, Guru Besar Unbraw Malang Chandrawati Cahyani menambahkan, tubuh manusia belum mampu mengurai logam berat termasuk arsenik. ''Arsenik bisa menyerang organ penting seperti hati, ginjal, dan saraf otak. Arsenik akan terakumulasi pada tubuh manusia karena tubuh tidak mampu mengurainya,'' ungkap Chandrawati.

Pada umumnya racun yang bersumber pada logam berat seperti arsenik akan dibuang tubuh lewat kuku dan rambut. Hanya saja, apabila air di pesisir pantai timur Sumatra itu setiap hari dikonsumsi penduduk setempat, akan semakin banyak kandungan arsenik yang mengendap di dalam tubuh. ''Apalagi tubuh manusia memiliki batasan untuk mengonsumsi air minum.''

Tim KLH bersama Pusat Regional Baru Pekanbaru telah meneliti sumur-sumur di kawasan yang dianggap telah tercemar arsenik. Untuk mengetahui hasilnya masih menunggu beberapa hari lagi. (*/H-3)



Post Date : 09 Agustus 2008