|
GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyatakan air telaga di wilayah selatan tercemar bakteri E-Coli.Warga sekitar telaga diharapkan memproses air secara benar sebelum dikonsumsi. ”Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.Karena selama ini air telaga sudah melekat pada warga Gunungkidul bagian selatan yang selama ini menjadi korban kekeringan,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati kemarin. Wilayah selatan Gunungkidul meliputi Kecamatan Semanu, Paliyan,Panggang, Saptosari, Purwosari,Tepus,Tanjungsari, Rongkop, dan Girisubo. Menurut Dewi,temuan bakteri E-Coli di air telaga diketahui setelah Dinkes Gunungkidul melakukan pemeriksaan sampel beberapa air telaga di laboratorium. Bakteri ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, dan muntaber. Munculnya bakteri E-Coli di air telaga disebabkan selama ini air telaga tidak hanya digunakan untuk mandi,mencuci,dan air minum.Tapi juga untuk memandikan ternak sapi warga. Sebagai solusi cepat, Dewi meminta masyarakat yang masih menggunakan air telaga untuk dikonsumsi memasak air secara benar. ”Air harus dimasak benar-benar mendidih. Ini akan mengurangi risiko efek bakteri itu,”ucapnya. Camat Purwosari,Winaryo mengatakan keberadaan telaga hingga saat ini masih menjadi andalan warganya saat kemarau tiba. ”Informasi adanya kandungan bakteri pada air telaga, selayaknya ditindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi pada warga. Paling tidak ketika akan dikonsumsi harus dimasak hingga mendidih,” ucapnya. suharjono Post Date : 21 Juni 2012 |