Air Tawar Bakal Menjadi Isu Dunia

Sumber:Pikiran Rakyat - 06 November 2009
Kategori:Air Minum

YOGYAKARTA, (PR).- Masalah air tawar/air tanah semakin strategis menjadi isu dunia. Bahkan, isu air akan menggantikan isu minyak sejalan dengan semakin minimnya persediaan air tanah.

Ahli hidrologi dari Jurusan Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Heru Hendrayana menyatakan, persoalan air bakal makin krusial karena persediaannya hanya tiga persen, sementara penduduk dunia yang membutuhkan makin banyak.

Berbicara di Yogyakarta, Kamis (5/11), Heru menuturkan, kebutuhan air terbesar bukan memenuhi kebutuhan manusia. Konsumsi air manusia dunia hanya mencapai satu persen, selebihnya air digunakan untuk kepentingan lainnya.

Komposisi air di dunia sebanyak 97 persen berupa air laut. Negara-negara di dunia baru sedikit saja yang memanfaatkan air laut untuk kebutuhan manusia dengan alasan air jenis ini sering dikategorikan sampah dan proses pengolahan menjadi air konsumsi sangat mahal serta memerlukan teknologi tinggi.

Sementara itu, air tawar di daratan berkisar tiga persen, sebanyak dua persen dalam bentuk air es di Kutub Selatan dan Utara. "Jadi, air tawar ibaratnya tersisa satu setengah sendok saja," katanya.

Air tawar yang jumlahnya sedikit, menurut dia, diperebutkan oleh 6,7 miliar manusia di dunia. Ini potensial menjadi persoalan di dunia. Alasan perang pada masa depan, bisa jadi dipicu perebutan air bukan berebut minyak. "Itu yang kini diperebutkan oleh masyarakat dunia. Itulah sebabnya butuh strategi pengelolaan air berkelanjutan," ujarnya.

Heru mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mengelola air dan memanfaatkan air tanah dengan standar yang terukur. "Masyarakat harus berpikir dan memperhatikan bagaimana risiko mengambil air tanah, bagaimana juga mengisi daerah tangkapan air atau recharge area dan pengambilan air atau discharge area," katanya. (A-84)



Post Date : 06 November 2009