|
KOTA -Air tanah atau air permukaan di kawasan sekitar Kali Jenes Solo diduga tercemar limbah industri. Berdasarkan penelitian Tim Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) UNS Solo air pada beberapa sumur penduduk yang dijadikan sampel menunjukkan beberapa kandungannya melebihi baku mutu seperti digariskan dalam PP No 82/2001 tentang Kualitas Air. "Air tanah di sepanjang kali Jenes itu diprediksi tercemar limbah. Demand Oxygen (DO) dan Chemical Oxygen Demand (COD) air pada beberapa sumur warga sudah di atas ambang baku mutu. Kualitas air sumur itu memiliki korelasi dengan kualitas air di Kali Jenes yang juga sudah kami teliti sampelnya," kata Ketua Tim Peneliti dokter Hartono MSi, kemarin. Dia mencontohkan COD pada sampel air dua sumur menunjukkan angka 15,8 mg/l dan 22,1 mg/l padahal batas baku mutunya 10 mg/l, sedangkan sampel air di Kali Jenes dekat muara tercatat 211 mg/l (pagi hari), 331 mg/l (siang), dan 207 mg/l (sore) padahal baku mutunya 100 mg/l. Sementara itu BOD (Biological Oxygen Demand) hasil analisis sampel air Kali jenes pada pagi hari 75,2 mg/l, siang 114,2 mg/l dan sore 120,67 mg/l dengan ambang baku mutu 12 mg/l. Namun sampel sumur-sumur penduduk masih di bawah baku mutu 2 mg/l. Selain itu, DO dari sampel empat sumur penduduk mencapai 7,93 mg/l, 6,57 mg/l, 6,78 mg/l, dan 7,52 mg/l padahal baku mutunya 6 mg/l. Di aliran Kali Jenes DO pada sore hari 7,76 mg/l dengan baku mutu 0 mg/l. "Kemungkinan sumbernya limbah industri karena di sepanjang aliran sungai itu banyak home industry printing tekstil. Saya juga memperkirakan pencemaran itu sudah berlangsung 10-20 tahun," tuturnya. Tindak Lanjut Dia mengungkapkan tim beranggota Dra Ipop Syarifah MSi dan Dra Sri Sutati S Apt SU melakukan penelitian Juli-Oktober 2005. Hal itu sebagai tindak lanjut keluhan sebagian warga Sangkrah Oktober 2004 atas air sumur mereka yang berwarna dan berbau. Tim lalu mengambil sampel air di hilir Kali Jenes. Sungai yang panjangnya sekitar 10 km berhulu di Kali Premulung yang terkoneksi dengan jaringan sungai lain di Sukoharjo. Kali Jenes melintasi beberapa kawasan, yakni Laweyan, Joyontakan, Joyosuran, Semanggi, Pasar Kliwon, dan bermuara di Kali Pepe, Sangkrah. Aliran Kali Pepe bermuara di Bengawan Solo. "Waktu saya kecil sekitar tahun 1970-an air di Kali Jenes sangat jernih. Tapi kini berwarna pekat, kadang hitam kemerah-merahan. Harapan kami Pemkot menindaklanjuti temuan ini. Mungkin mendekati pengusaha printing agar mau membuat unit pengolah limbah, meminta warga mengantisipasi kemungkinan dampak air sumurnya, serta menjalin kerja sama untuk melakukan terobosan teknologi terapan," ujarnya. Mengenai dampak pencemaran tersebut bagi masyarakat, Hartono mengaku belum meneliti. Namun secara umum peneliti pada Laboratorium Fisika Fakultas Kedokteran UNS tersebut mengemukakan dalam jangka pendek mengonsumsi air yang tercemar bisa terserang gangguan kesehatan berupa mual, muntah, dan pusing. (D11-27) Post Date : 13 Januari 2006 |