|
Samarinda, Kompas - Sejumlah warga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memanfaatkan lahan di Sungai Mahakam yang airnya terus menyusut pada musim kemarau ini untuk menanam jagung. Sementara, sejumlah warga lainnya memanfaatkan dangkalnya air dengan berjalan kaki untuk menjaring ikan hingga hampir ke tengah sungai yang lebarnya 400-700 meter. Pemantauan Kompas di sungai terpanjang (980 kilometer) di Kalimantan Timur (Kaltim) itu, Senin (27/9), menunjukkan, di bagian tepi sungai sejumlah kapal tongkang kandas pada gundukan lumpur. Tanaman jagung di dasar sungai itu bisa terlihat di dekat Taman Tepian Mahakam, Kota Samarinda. Jagung itu tampaknya sengaja ditanam oleh warga yang tinggal di sekitar Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Besar, Kecamatan Samarinda Ulu. "Waktu musim hujan bagian tanah yang ditanami itu biasanya terendam air," kata Supono, seorang warga yang memancing ikan di sungai tersebut. Tak jauh dari tanaman jagung itu, sebuah tongkang dengan panjang sekitar 30 meter kandas di dasar sungai. Beberapa kapal lain yang sedang tambat di pinggir Sungai Mahakam juga tampak kandas. Sementara itu, di dekat pelabuhan kilang bahan bakar minyak Pertamina Samarinda, lahan berlumpur cukup lebar muncul dari sungai yang airnya menyusut itu. Sejumlah warga tampak berjalan kaki hingga hampir tengah sungai untuk menjala ikan. Terganggu Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Sulaiman Gafur mengatakan, air sungai yang semakin surut itu menyulitkan perjalanan kapal masuk dan keluar Pelabuhan Samarinda. "Air sungai yang terus menyusut itu menyebabkan lalu lintas kapal terganggu. Kapal yang akan masuk atau keluar pelabuhan terpaksa menunggu air laut pasang," katanya. Menurut Sulaiman, kedalaman alur Sungai Mahakam pada musim normal berkisar lima meter. Tetapi saat musim kemarau dan air laut sedang surut, kedalaman alur hanya antara tiga atau empat meter saja. Terganggunya pelayaran juga dialami oleh armada pelayaran rakyat, khususnya di kawasan pedalaman Mahakam. Hingga kini kapal angkutan barang dan penumpang dari Kota Samarinda hanya bisa sampai ke Tering, Kabupaten Kutai Barat, sekitar 400 kilometer barat Kota Samarinda. Padahal, saat musim normal kapal sungai atau "taksi" Mahakam itu bisa sampai Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Kutai Barat. "Sekarang untuk sampai Long Bagun warga harus menyambung dengan menggunakan longboat," kata Sulaiman Gafur. (RAY) Post Date : 28 September 2004 |