|
Jambi, Kompas - Hujan lebat yang turun hampir merata dalam satu pekan ini di Jambi menyebabkan permukaan air Sungai Batanghari kembali naik. Sejumlah wilayah yang berada di daerah aliran sungai itu, di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, sejak tiga hari lalu mulai terendam air. Permukaan sungai terpanjang di Sumatera sejauh sekitar 1.000 kilometer itu terus naik dan banjir masih mengancam penduduk yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Pemantauan Kompas, Senin (27/2), menunjukkan, ketinggian permukaan air Sungai Batanghari di Kota Jambi dan Muaro Jambi sekitar 13,25 meter di atas permukaan laut (dpl), atau satu meter lebih rendah dari puncak ketinggian rata-rata tahunan atau banjir rutin. Sementara dari Kabupaten Kerinci dilaporkan, akibat hujan lebat sejak hari Sabtu hingga Minggu, Sungai Batang Merao meluap. Tanggul jebol di dua lokasi di Desa Simpang Tiga Rawang, Kecamatan Hamparan Rawang. Puluhan rumah terendam air bercampur lumpur setinggi 50-75 sentimeter. Di sejumlah desa di Hamparan Rawang, dasar Sungai Batang Merao lebih tinggi dari lahan permukiman, akibat sedimentasi dasar sungai. Sungai Batang Merao memanjang dari Siulak di utara hingga Danau Kerinci di selatan sepanjang 40 kilometer. Di Kota Jambi, kawasan permukiman dan pertanian yang terendam antara 50 dan 150 sentimeter tersebut berada di DAS Batanghari, seperti di Kecamatan Pelayangan dan Danau Teluk; Kelurahan Teluk Kenali, Penyengat Rendah, dan Legok, Kecamatan Telanaipura; serta Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur. Di Muaro Jambi, banjir melanda sebagian Kecamatan Jambi Luar Kota, Sekernan, dan Kumpeh. Lantai rumah umumnya belum terendam karena merupakan bangunan panggung setinggi 3-4 meter dari tanah. (nat) Post Date : 28 Februari 2006 |