|
BOYOLALI (KR) - Air sumur di beberapa lokasi gempa bumi wilayah Kabupaten Boyolali masih belum aman dikonsumsi, karena diduga masih tercemar kandungan zat-zat lain yang tidak higienis. Akibatnya, kini warga yang tinggal di daerah-daerah terkena gempa, masih bergantung dengan suplai air bersih dari PDAM Boyolali. Kepala Kantor Dinas Kesehatan dan Sosial Boyolali (DKS), dr Syamsudin PH mengatakan, gempa yang menggoncangkan struktur bumi di kawasan-kawasan pemukiman padat penduduk telah menimbulkan rekahan yang mengakibatkan air sumur tercemar limbah kotor di sekitarnya, termasuk limbah MCK. Karena itu DKS baru merekomendasikan agar air-air sumur di lokasi gempa digunakan secara terbatas untuk mandi dan cuci bahan non makanan, kata Syamsudin terkait dengan antisipasi kemungkinan terjadi keracunan dan wabah penyakit di lokasi bencana, Senin (5/6). Menurut Syamsudin, pihak DKS Boyolali melakukan survai terhadap semua air sumur di lokasi bencana dan telah melakukan penelitian sample air di laboratorium. Namun, untuk sementara DKS telah melakukan pencegahan lewat proses penjernihan air sumur dengan obat-obatan penjernih seperti dengan aquatab. Obat-obatan itu dimasukkan ke dalam sumur milik warga yang kemungkinan masih akan difungsikan untuk diambil airnya, sedangkan sumur-sumur warga yang hancur atau tertimpa reruntuhan bangunan akan dilakukan proses pembersihan dulu. Selama ini masyarakat yang berada di lokasi gempa, umumnya mengandalkan kebutuhan air bersihnya dari sumur yang dibangun di sekitar rumah. Namun, karena sumur-sumur juga ikut hancur dan tercemar zat-zat kotor, akhirnya tidak dapat dikonsumsi lagi. Karena itu, Pemkab Boyolali langsung melakukan droping air bersih di lokasi bencana. Menurut Direktur PDAM Boyolali, Arys Wibowo SE, tiap hari rata-rata didrop dua tangki air bersih di masing-masing titik penampungan air bersih yang disiapkan di lokasi bencana. Air PDAM sudah aman dikonsumsi karena diambilkan dari bak penampungan yang telah diproses melalui pengolahan yang higienis , katanya. Sementara itu, bantuan logistik mulai mengalir ke Boyolali setelah beberapa hari pasca gempa daerah ini sepertinya terlupakan dari uluran tangan para dermawan. Setidaknya, kemarin jajaran Polri telah mengirimkan satu truk penuh makanan instan, biskuit, pembalut wanita dan lain-lain yang disalurkan langsung Kapolres Boyolali AKBP Tri Maryanto ke Desa Cepoko Sawit, Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. (Dis)-c. Post Date : 06 Juni 2006 |