Air Siap Minum Mengalir Sampai Jauh

Sumber:Koran Tempo - 13 November 2007
Kategori:Air Minum
Wali Kota Tangerang Wahidin Halim menawarkan kepada wartawan untuk mencoba (meminum) lebih dulu air bersih siap minum berlabel zona air minum prima (Zamp). Padahal dialah orang pertama yang diminta pembawa acara untuk meminum air itu.

"Kalau sakit perut wartawan dulu, bukan wali kota," kelakar Wahidin saat pencanangan air siap minum Zamp di Perumahan Arcadia, Batu Ceper, Kamis lalu. Namun, wartawan bergeming. Jadilah Ketua DPRD Kota Tangerang Krisna Gunata orang pertama yang minum air Zamp itu.

Selanjutnya, beberapa orang mencicipi air siap minum itu, termasuk Direktur PT Lingkarindo Buana, pengembang Arcadia, Djoko Andreas. Setelah itu, Wahidin menyeruput air Zamp langsung dari keran.

"Mudah-mudahan Zamp tidak bikin sakit perut dan pusing," ujar Wahidin. Cara meminum Wahidin langsung dari keran diikuti beberapa pejabat lainnya. Di antara para pejabat itu ada yang bilang segar, tapi ada pula yang berkomentar agak bau kaporit.

Air siap minum tanpa dimasak adalah produk terbaru dari PDAM Tirta Darma Kota Tangerang. Pengolahannya bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (BP-SPAM). Produk serupa juga telah diproduksi di Bogor, Makassar, dan Medan.

Di Tangerang, untuk pertama kalinya Zamp diluncurkan di perumahan Arcadia dengan jumlah pelanggan sekitar 300 rumah. "Kami mentargetkan 2.000 pelanggan memakai Zamp," ujar Djoko Andreas.

Ahmad Mardju Qodri, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, mengatakan Zamp adalah air bersih yang sangat hemat dibandingkan dengan air kemasan lain. Harga Zamp Rp 55 per galon ukuran 19 liter, sedangkan air isi ulang Rp 3.500 per galon dan air kemasan Rp 8.500 per galon.

Juru bicara PDAM Tirta Benteng, Indra Wawan Setyawan, mengatakan air Zamp diolah di Mekarsari, salah satu instalasi air milik PDAM Tirta Benteng. PDAM Tirta mengeluarkan dana instalasi dan alat digital pengolah air Zamp Rp Rp 87,6 juta.

Fungsi alat digital itu adalah mengontrol secara otomatis sisa chlor agar stabil di angka 0,1-0,2 part per millions (PPM). "Jika mencapai 0,5 PPM, bakteri bisa masuk," kata Indra.

Lalu air itu ditarik dari instalasi di Mekarsari ke perumahan Arcadia dengan memakai pipa antikarat sepanjang 6 kilometer. Pipa itu disediakan oleh pengembang Arcadia.

Untuk saat ini, kucuran air Zamp ke pipa pelanggan di perumahan Arcadia masih relatif kecil, sekitar 2 liter per detik setiap hari. "Itu karena jumlah pelanggannya masih sedikit," ujarnya.

Untuk selanjutnya, kata dia, jika telah mencapai 2.000 pelanggan, kapasitas debit air akan ditingkatkan menjadi 20 liter per detik sehingga air siap minum bisa mengalir sampai jauh ke rumah-rumah warga. Ayu Cipta



Post Date : 13 November 2007