|
GROBOGAN - Sebagian pelanggan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Grobogan mengeluhkan kualitas air yang masih keruh dan berwarna kecoklatan. Mereka berharap, pihak terkait mengatasi permasalahan tersebut. ''Beberapa waktu lalu, airnya keruh. Namun, belakangan ini sudah agak bening. Harapan kami, kualitas airnya tetap dipertahankan. Syukur-syukur lebih jernih lagi,'' harap Satrio, warga Purwodadi, kemarin. Hal senada diungkapkan Muladi, warga Purwodadi. Menurutnya, untuk mengurangi kekeruhan air tersebut, dirinya terpaksa memasang saringan di kran dengan gabus. Direktur PDAM Grobogan, Ir Mulyadi SP, mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengupayakan peningkatan kualitas air PDAM. Di antaranya, melakukan pencucian air dan perbaikan jaringan. Bahkan, berdasar hasil pengecekannya, sebagian daerah airnya sudah jernih. ''Mungkin yang belum jernih itu hanya beberapa zona saja,'' terangnya. Untuk itu, pihaknya mengimbau para pelanggan yang mengalami gangguan dipersilakan menghubungi ''call centre'' di nomor telpon (0292) 7701500. Dengan demikian, pihaknya segera memperbaiki. Mulyadi menambahkan, selama ini, keluhan yang disampaikan tanpa menyebutkan zona atau daerahnya. Akibatnya, pihaknya merasa kesulitan untuk memperbaikinya. Karena itu, mereka diminta menyebutkan daerahnya. Mengenai kualitas air yang masih sering keruh, Mulyadi menjelaskan, terutama terjadi saat musim penghujan. Menurutnya, sepanjang pengambilan air baku PDAM masih melalui jaringan sekunder dari Bendung Sidorejo (BSR 0) hingga BSR 13, maka hasil olahan air dari instalasi pengolahan air (IPA) belum mampu menghasilkan kualitas maksimal. Mulyadi menyatakan, sebenarnya untuk mengatasi masalah itu dapat ditempuh dengan cara memasang jaringan transmisi berupa pipa sepanjang 14 kilometer. Dengan cara itu, air baku dapat diolah dengan standar instalasi IPA. Selain itu, IPA-nya perlu ditambah, yang mampu mengolah air 100 liter/detik. Sebab, IPA yang ada sekarang ini hanya mampu mengolah air sekitar 70 liter/detik. Lebih lajut dia mengatakan, dengan IPA yang ada, diperkirakan hanya mampu melayani sekitar 7.000 pelanggan. Padahal, jumlah pelanggan di Purwodadi mencapai 9.000 lebih. Belum lagi pelanggan yang ada di pedesaan. ''Supaya kualitas airnya bagus diperlukan dana Rp 20 miliar. Kami sudah mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat,'' katanya. (H3-56h) Post Date : 27 Desember 2005 |