|
TAKENGON - Sebagian besar warga Takengon yang merupakan pelanggan air PDAM Tirta Tawar sangat kewalahan (susah pedih) menyusul tersendatnya distribusi air dari perusahaan tersebut. Dampaknya bukan hanya dirasakan oleh anggota keluarga, tetapi juga berimbas pada masjid, perkantoran pemerintah, dan kantor swasta. Pelanggan PDAM, Aman Rina (50) warga Kebayakan, Minggu (7/8) mengatakan, pasokan air PDAM Tirta Tawar tidak lagi mengalir ke rumahnya sejak sepuluh hari terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, ia tepaksa harus mandi dan mengambil air di Kampung Toa, Kecamatan Pegasing pada aliran sungai Peusangan yang jaraknya mencapai empat kilometer. Hal yang sama juga dikatakan warga Blangkolak II, Kecamatan Bebesen. Tiap pagi ia mengambil air dengan mobil pribadinya ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Peusangan. Krueng Peusangan adalah sebuah sungai airnya bersumber dari Danau Laut Tawar melewati Kampung Asir-Asir, Kampung Baru (Kecamatan Lut Tawar), Tan Saril (Kecamatan Bebsen), hingga ke Toa (Pegasing), dan bermuara ke Kabupaten Aceh Utara. Krisis air PDAM juga dialami hampir seluruh wilayah distribusi PDAM Tirta Tawar, bahkan melanda daerah-daerah yang kondisi topografinya lebih rendah dari daerah lain seperti di jalan Lintang, dan Kebayakan Aceh Tengah. Sebagian besar pelanggan PDAM terpaksa membeli air bersih pada mobil tangki PDAM, setiap tangki ditebus Rp 150.000. Untuk keperluan air rumah tangga, saya menghabiskan satu tangki air bersih tiap tiga hari yang saya pesan lewat mobil tangki, ujar Usman pelanggan PDAM warga Blangkolak I, Bebesen. Ia meminta, pihak pengelola PDAM Tirta Tawar segera memasok air ke rumahnya, mengingat tiap bulannya ia selalu membayar tagihan PDAM tepat waktu. Selama macetnya air PDAM Tirta Tawar, Masjid Raya Ruhama Takengon memasok air dengan pompa air (dap) yang dihidupkan saat-saat menjelang tibanya waktu shalat. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk pendopo Bupati Aceh Tengah dipasok dengan mobil tanki pemadam kebakaran. Krisis air bersih juga melanda Kantor Bupati Aceh Tengah, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Aceh Tengah, serta sejumlah kantor dinas di Kota Takengon. Direktur PDAM Tirta Tawar, Ir Syukri AB ketika baru dilantik empat bulan lalu mengatakan, pada tiga bulan pertama, pihaknya akan memperbaiki jaringan distribusi seluruh pelanggan PDAM di Takengon, sedangkan tiga bulan berikutnya, kata Syukri, manajemen PDAM Tirta Tawar akan mengupayakan perbaikan kualitas air.(min) Post Date : 08 Agustus 2005 |