|
TEMPO Interaktif, Tangerang:Teka-teki tentang tercemarnya air PDAM Kota Tangerang yang mengalir ke perumahan Banjar Wijaya, Cipondoh karena bahan kimia terjawab setelah pihak PDAM mendapat jawaban hasil tes laboratorium di Sentra Teknologi Polimer (STP) Puspitek Serpong dan laboratorium SMAKBO I di Bogor. Hasil laboratorium itu menunjukkan bahwa pipa PVC dantanah yang mengalirkan air kepada 2.200 pelanggandi Banjar Wijaya terkontaminasi bahan kimia chloroacetic acid esther. Bahan kimia itu setelah diteliti merusak pipa menjadi lembek, rapuh, pecah dan berwarna hitam. Kerusakan pipa ternyata mencapai panjang 24 meter.Namun menurut Direktur teknik PDAM Tirta Darma, Yogie Patriana Alsyah, Selasa (3/5), saat ini sudah kembali normal karena PDAM telah mengganti dengan pipa baru. Yogie menyatakan senyawa kimia itu belum diketahuiasalnya dari mana. Namun, PDAM akan mencari pipa jenis lain yang tahan terhadap senyawa kimia. "Kami akan upayakan dari supplier untuk mendatangkan pipa yang lebih bagus,"kata Yogie. Pipa air ke arah Banjar Wijaya pecah. Kerusakan itumempengaruhi pasokan air ke rumah warga. Pipa bocor di daerah Banjar Wijaya sudah terhitung tiga kali ini dalam sebulan terakhir. Titik kebocoran pipa juga terletak pada lokasi yang sama. Selain tersandung masalah pipa bocor, PDAM Kota juga mengkhawatirkan kondisi Bendung Pintu Sepuluh diSungai Cisadane. Sebab tiga pintu di bendungan itu bocor, dan sementara waktu hanya disumpal dengan karung berisi pasir. Jika dalam kurun dua bulan Pemerintah Provinsi Bantentidak lekas memperbaiki, maka sekitar 13 ribupelanggan air dari PDAM Kota Tangerang terancam tidakbisa mengkonsumsi air bersih. Terhadap itu, Direktur umum PDAM, Muharram sudah menyurati Pemerintah Propinsi Banten melalui Wali Kota Tangerang. Tetapi sampai saat ini belum ada perbaikan yang berarti. "Terus terang kami harap-harap cemas, mendesak supaya segera diperbaiki," kata Muharram.Ayu Cipta Post Date : 04 Mei 2005 |