|
SEMARANG BARAT- Warga Kembangarum inginkan pasokan air PDAM melalui tangki karena hampir sebulan pasokan air PDAM tidak mengalir. Menurut mereka, pasokan mulai terganggu sejak proyek flyover Kalibanteng. ”Kami bersyukur turun hujan. Dengan demikian, beban kami untuk membeli air galon guna keperluan sehari-hari terkurangi,” kata Slamet (53), warga RT 04/RW IX, Kelurahan Kembangarum. Setiap hari, dia harus membeli lima galon air bersih untuk keperluan mencuci, mandi, dan memasak. Dia yang mengaku telah menjadi pelanggan PDAM sejak 1997, baru mengalami pasokan tidak lancar dalam tiga bulan terakhir. ”Kami berharap ada bantuan dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan air kami,” tandanya. Hal senada diungkapkan Sutarno (46), warga RT 03/RW VIII, kelurahan Kembangarum. Selama Februari, pasokan PDAM tidak mengalir sama sekali. Kami terpaksa mengambil air di tempat lain yang pasokan airnya masih ada. ”Kami berharap ada bantuan dari pihak PDAM untuk memasok air tangki, untuk mengatasi permasalahan ini,” kata pedagang soto di depan Toserba Ramai itu. Kebanyakan warga membeli air tangki tetapi untuk konsumsi sendiri, tidak untuk umum. Tidak Terkait Sementara itu, Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Saebani SE yang didampingi Kabag Transmisi dan Distribusi, Sucipto mengatakan, gangguan di Kembangarum tidak terkait dengan pembangunan flyover. Kendala lebih karena faktor topografi tanah. Selain itu, cuaca kurang bersahabat sehingga pasokan dari sumber terganggu. Kondisi diperparah dengan listrik sering padam sehingga kinerja pompa di sumber air kurang maksimal. Beberapa minggu terakhir juga banyak pipa pecah di Gunungpati. ”Setelah ada perbaikan, butuh minimal seminggu untuk kembali normal,” katanya. Terkait pasokan air melalui tangki, PDAM menyatakan sudah mendistribusikannya setiap hari. ”Saat ini kami memang fokus pada wilayah Semarang Barat untuk menyubsidi air bersih,” tandasnya. (prs-61) Post Date : 17 Februari 2012 |