|
SIMPANGKATIS Sedikitnya 90 pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengeluh. Pasalnya tiga bulan terakhir pasokan air terhenti sementara tiap bulan iuran tetap dipungut. Seperti diungkapkan, Ar (35) warga Desa Simpang Katis. Sebagai pelanggan, ia mengaku kesal sekaligus kecewa macetnya distribusi air PDAM ke rumahnya, padahal tiap bulan membayar rekening air. Sudah 3 bulan ini air PDAM di kampung ndak jalan, tapi tiap bulan tetap bayar, ungkapnya kepada harian ini, Sabtu (12/11). Hal senada diungkapkan Mir (27). Ia mengharapkan pemerintah daerah tanggap karena air bersih merupakan kebutuhan pokok yang mesti dipenuhi. Pemerintah daerah harus segera tanggap terhadap kebutuhan pokok masyarakat coba sekali-sekali dari Pemkab Bateng datang meninjau langsung ke lokasi PDAM sini biar tahu apa sebenarnya yang terjadi di desa ini, tandasnya. Terpisah Kades Simpangkatis, Rustam Madin membenarkan bahwa di desanya distribusi air PDAM terhenti. Kalau tidak salah sudah 3 bulan. Untuk jelasnya coba tanyakan petugas PDAM, ungkapnya singkat. Mijon (39) petugas PDAM Simpangkatis ketika ditemui harian ini mengaku, terhentinya distribusi air ke rumah pelanggan dikarenakan generator mesin pompa air PDAM rusak. Ia menambahkan, kerusakan disebabkan pengaruh usia mesin pompa air tersebut yang sudah tua. Maklumlah mesin itu sendiri sudah lama yaitu sejak tahun 1982 jadi ada ordendilnya yang harus kita ganti biar air kembali jalan, jelasnya. Ketika disinggung apakah sudah melaporkan masalah ini, Mijon mengaku sudah beberapa kali melaporkan hal tersebut kepada pihak kecamatan hingga Pemkab Bateng namun belum ditanggapi. Jujur saya juga sudah tidak tahan lagi mengurus masalah PDAM di sini, bayangkan saja saya kerja sendiri, sampai ke masalah penagihan, keluhnya. (g11) Post Date : 14 November 2005 |