|
YOGYAKARTA – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Kota Yogyakarta dikeluhkan pelanggan. Selain pasokan tidak lancar, air bersih yang diterima juga terkadang keruh berwarna kuning kecokelatan. Akibatnya, pelanggan PDAM Tirtamarta terpaksa harus mengeluarkan biaya dobel untuk memenuhi kebutuhan air itu. “Karena airnya keruh, selain tidak terpakai,saya juga harus mengurasnya,” ujar Zakaria, warga Jogokaryan,Matrijeron, Yogyakarta,kemarin. Atas buruknya kualitas air dari PDAM itu, untuk keperluan memasak dan air bersih lainnya terpaksa harus membeli air mineral galon. Bukan hanya itu, karena saat pagi hari pasokan air sering tidak lancar, terpaksa warga sering tidak mandi. Biasanya air PDAM mati antara pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB. “Tidak lancarnya pasokan air ini, seminggu bisa terjadi 2–3 kali.Warna air keruh bisa 1–2 kali setiap minggunya,” ucapnya. Meski pasokan air bersih ada masalah, dia belum melaporkannya ke PDAM Tirtamarta sebagai pengelolanya.Meski begitu, tetap mengharapkan adanya perbaikan pasokan air, baik dari segi kelancaran maupun kualitas air itu sendiri. Humas PDAM Tirtamarta Yogyakarta Samsul Hadi mengatakan, masalah keruhnya pasokan air PDAM ke tempat pelanggan karena dampak dari kegiatan pembersihan bak penampungan dan pencucian pipa. Keruhnya air tersebut tidak akan berlangsung lama karena setelah pembersihan selesai, biasanya air kembali normal. “Kegiatan pembersihan ini merupakan salah satu bentuk pemeliharaan rutin terhadap peralatan PDAM,”ujarnya. Mengenai sering tidak lancarnya pasokan air ke pelanggan, Samsul mengatakan hal tersebut terjadi karena pada jamjam tertentu merupakan beban puncak penggunaan air sehingga aliran air menjadi mengecil, terutama pagi atau sore hari. PDAM Tirtamarta Yogyakarta sendiri memperoleh pasokan air dari berbagai mata air seperti Umbul Wadon di Kaliurang, Sungai Kuning, mata air Pluyon, serta sejumlah sumur dalam. Jumlah pelanggan PDAM Tirtamarta tercatat sebanyak 33.000 orang. “Untuk saat ini debit air masih normal, yaitu 600 ml/detik dan diperkirakan baru akan mengalami penyusutan saat puncak musim kemarau tiba. Untuk penyusutan ini biasanya hingga 20%,”paparnya. Untuk mengatasi berkurangnya debit air saat musim kemarau, salah satunya dengan melakukan pemerataan aliran air ke seluruh pelanggan. Dengan cara ini, selain tidak akan ada giliran pasokan air,juga seluruh pelanggan tidak kekurangan pasokan air bersih. priyo setyawan Post Date : 06 Juli 2012 |