Air PDAM Mirip Comberan

Sumber:Bangka Pos - 09 September 2005
Kategori:Air Minum
SUNGAILIAT Para pelanggan PDAM Tirta Bangka di Lingkungan Air Anyut Kelurahan Kuday Kecamatan Sungailiat kembali mengeluh. Pasalnya sejak sepekan ini kualitas air yang diterima konsumen sangat buruk. Selain kotor dan berkarat, air tersebut menebarkan bau yang tak sedap. Karena itu konsumen tak berani mengkonsumsinya. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa membeli dari padagang. Baunya seperti air tatong (comberanred). Kalau dipegang lengket di tangan.

Warnanya kuning, keluh seorang pelanggan PDAM, Syahril kepada Bangka Pos Group, Kamis (8/9) kemarin.

Syahril mengaku tidak berani mengkonsumsi air tersebut untuk keperluan rumahtangga. Ia khawatir akan menimbulkan penyakit apabila nekad menggunakan air tersebut. Karena itu ia terpaksa membeli air dari pedagang dengan harga Rp 1.000 per jeriken.

Jangankan untuk diminum, untuk mencuci piring saja saya geli. Saya takut sakit perut. Pernah saya mencoba untuk menyaringnya. Tapi meskipun agak sedikit jernih, namun baunya tetap tidak hilang, ujar Syahril.

Karena itu ia minta pihak PDAM untuk segera melakukan pengecekan terhadap kondisi air tersebut. Dengan demikian, hak pelanggan untuk mendapatkan air bersih dapat segera terpenuhi. Selain itu ia juga berharap pihak PDAM serius dan rutin melakukan pemantauan distribusi air demi kenyamanan para konsumen.

Memang kami belum pernah mengadukan masalah ini ke PDAM. Tapi sebagai perusahaan yang mengurusi hajat hidup orang banyak, mereka kan seharusnya tanggap. Jangan cuma nongkrong saja di kantor, pinta Syahril.

Hal senada diungkapkan pelanggan lainnya, Tabuh. Bahkan ia mengaku sudah sekitar satu minggu ini tidak mendapatkan distribusi air dari PDAM. Karena itu saya terpaksa mengambil air dari sumur tetangga. Letaknya cukup jauh. Paling banyak saya sanggup membawa empat jeriken sehari, ujar kakek berusia 63 tahun ini.

Tabuh berharap pihak PDAM segera peduli dengan masalah ini. Apalagi lingkungan tempat tinggalnya sangat rawan air bersih.

Lingkungan di sini bukan tanah asal, tapi tanah baru bekas tumpukan galian kapal keruk. Jadi kalau digali sumur tidak mungkin. Begitu juga dengan sumur bor pasti airnya berkarat. Harapan kami satu-satunya air PAM. Tapi kenyataan sekarang tak jauh beda, ujar Tabuh.

Namun demikian tidak semua konsumen yang mengalami hal seperti itu. Berbeda dengan Tabuh dan Syahril, pelanggan lainnya Aini mengaku mendapatkan distribusi air yang cukup baik. Memang dua hari lalu air saya tidak mengalir. Tapi kemarin saat mengalir cukup baik. Bahkan saya pun menggunakannya untuk air minum, kata Aini.

Sementara itu Direktur PDAM Tirta Bangka Darmanto ketika hendak dikonfirmasi masalah ini tidak berada di tempat. Menurut stafnya, darmanto sedang melakukan tugas di luar kantor.

Sejak tiga hari ini bapak sangat sibuk. Pagi tadi ada tapi hanya sebentar kemudian keluar lagi, kata staf tersebut.

Kemudian harian ini mencoba menghubungi ponselnya, namun sayang Darmanto tidak mengangkatnya.(g6)

Post Date : 09 September 2005