Air PDAM Lematang Kecil dan Keruh

Sumber:Koran Sindo - 03 November 2010
Kategori:Air Minum

MUARA ENIM (SINDO) – Buruknya distribusi dan kualitas air yang diproduksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang dikeluhkan pelanggannya di Dusun Muara Enim.

Parahnya lagi, hal itu terjadi setelah PDAM menaikkan tarif dan berjanji akan meningkatkan kualitas layanan mereka. Westi, 47,warga Dusun Muara Enim yang juga pelanggan PDAM Lematang mengatakan, distribusi air bersih yang diterima rumahnya sangat kecil. Bahkan kucuran airnya tidak lebih besar dari orang yang sedang buang air kecil. “Kejadian ini selalu berulang dan tidak ada pegawai PDAM yang melakukan pengecekan atau perbaikan.

Padahal sebagai pelanggan, kami sangat mengharapkan pelayanan prima dari PDAM. Sementara air yang diterima warga tidak sesuai harapan,” ujar Westi saat ditemui SINDO,Selasa (2/11) kemarin. Menurut Westi, pelayanan PDAM Lematang harusnya lebih ditingkatkan saat badan usaha milik daerah (BUMD) itu memutuskan menaikkan tarif berlangganan. Pasalnya dengan kenaikan tarif sementara pelayanan yang diterima pelanggan tidak sesuai yang diharapkan, maka artinya warga dirugikan.

“Selain debit air yang kecil, air yang mengalir ke rumah juga sangat keruh. Sehingga terpaksa air yang mengalir harus diendapkan terlebih dahulu baru bisa dikonsumsi,” jelasnya. Sementara itu, Direktur PDAM Lematang, Mirza Jaya mengakui, kualitas air dikawasan sekitar Dusun Muara Enim dan Pelita Sari memang kecil dan keruh. Menurutnya, hal itu disebabkan di kedua daerah itu belum memiliki tempat pra sedimentasi atau kolam endapan.

“Tahun 2010 ini sudah dianggarkan pembangunan kolam pra sedimentasi dengan dana pinjaman dari Bank Dunia sekitar Rp12 miliar. Diharapkan dengan adanya pembangunan ini bisa meningkatkan pelayanan PDAM Lematang,” kata Mirza. Menurut Mirza,seluruh proses pembangunan kolam pra sedimentasi telah ditenderkan.

Diharapkan setelah terbangun kolam tersebut dapat memenuhi kecepatan distribusi air dalam jumlah yang besar dan tingkat kejernihannya lebih terjaga. “Nah diharapkan tidak ada masalah lagi setelah pra sedimentasi dibangun.Apalagi terjadi peningkatan kapasitas di kolam pra sedimentasi nanti yang biasanya berkapasitas 70 liter per detik mengalami peningkatan hingga 20 liter per detiknya,” paparnya. (hengky chandra agoes)



Post Date : 03 November 2010