Air PDAM Kota Serang Macet

Sumber:Kompas - 02 September 2009
Kategori:Air Minum

Serang, Kompas - Sudah tiga hari ini aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM di Kota Serang, Banten, macet. Penyebab utamanya karena sumber air baku PDAM mulai surut menyusul kemarau yang melanda wilayah Banten.

Sejumlah warga di Kota Serang mengeluhkan kondisi tersebut. Salah satunya adalah Entus, warga Perumahan Permata, Kelurahan Cipocok Jaya.

Menurut Entus, air PDAM di rumahnya sudah tiga hari ini tidak mengalir. Hal itu menyulitkan mereka untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

”Saya punya dua leding, dua-duanya sama sekali enggak mengalir lagi,” tuturnya.

Ayah dua anak itu terpaksa meminta air untuk keperluan mandi dan mencuci kepada tetangga yang memiliki sumur bor. Sementara untuk keperluan minum dan memasak, keluarga Entus biasa menggunakan air kemasan isi ulang.

Nasib serupa dialami Iim, warga Ciwaru, Kota Serang. Menurut Iim, sudah hampir satu pekan air PDAM di rumahnya tidak mengalir. Iim pun terpaksa meminta air dari tetangga yang memiliki sumur bor.

Bahkan terkadang, ayah tiga anak itu terpaksa memboyong keluarganya ke rumah ayah dan ibunya untuk mandi.

Keluhan

Keluhan itu juga diungkapkan sejumlah warga pelanggan PDAM di Kelurahan Panancangan. Pasalnya, sudah hampir satu bulan air PDAM di wilayah itu hanya mengalir pada malam hari. Itupun alirannya relatif kecil. Apabila siang hari, sudah tidak mungkin mengalir. Warga pun harus sabar menunggu lama hanya untuk bisa mendapatkan satu bak mandi dan bak penampungan air lainnya.

Begitu pula di permukiman penduduk di daerah Cijawa dan Kebon Jahe. Menurut Alif, salah seorang warga, aliran air PDAM di rumahnya juga mulai mengecil. ”Makanya, kalau mengisi air sampai penuh, nunggunya lama,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala PDAM Serang Rohendi membenarkan adanya gangguan pelayanan, terutama soal pasokan air bersih kepada pelanggan. Hal itu terjadi karena mata air Sukacai yang selama ini merupakan sumber utama air baku buat PDAM mulai surut.

Pada kondisi normal, debit air Sukacai bisa mencapai 80 liter per detik. Namun, saat ini sudah menyusut separuh atau menjadi 40 liter per detik saja.

Kondisi itu diperparah dengan adanya perbaikan pipa saluran air yang tersumbat kerikil dan lumpur. Akibatnya, PDAM terpaksa melakukan pemadaman bergilir.

”Jadi, kalau ada daerah yang airnya tidak mengalir, berarti itu sedang mengalami giliran pemadaman,” katanya menjelaskan.

Untuk itu, Rohendi meminta maaf kepada para pelanggan karena harus kesulitan memperoleh air bersih. Lebih jauh, PDAM akan menyiapkan enam tangki air bersih layak konsumsi untuk warga yang kesulitan air lantaran mengalami giliran pemadaman. (NTA)



Post Date : 02 September 2009