|
SUNGAILIATKendati kinerja PDAM Tirta Bangka semakin mengembirakan dengan keuntungan Rp 339 juta lebih pada tahun 2005 lalu, namun konsumen masih mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan PDAM. Pasalnya air yang dialirkan ke rumah-rumah warga terutama di Kompleks Perumahan DPRD Bangka masih saja keruh sehingga sulit untuk dikonsumsi. Keruhnya air dari PDAM Tirta Bangka ini disampaikan Anggota Komisi C DPRD Bangka, kepada wartawan saat ditemui di ruang Komisi DPRD Bangka, Kamis (2/2) kemarin. Air yang dialirkan PDAM di perumahan dewan dan masyarakat Kenanga keruh. Selama ini keruh juga tetapi dewan diam memberi waktu kepada PDAM untuk berbenah. Mungkin dari segi manajemen PDAM sudah bagus tetapi pelayan kepada masyarakat masih seperti yang dulu, keluh Anggota Komisi C Kurtis didampingi Ketua Komisi C Rosihan Sueb, Iskandar Daud dan Sutarman. Janji-janji PDAM Tirta Bangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat saat menaikkan tarif pemakaian air menurutnya hanya sekedar janji-janji surga tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas air yang diterima konsumen. Walaupun air yang mereka terima keruh namun air dari PDAM tersebut tetap digunakan tetapi harus diendapkan dan disaring dahulu agar bersih sehingga layak untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk keperluan air minum Anggota DPRD Bangka yang bermukim di kompleks perumahan DPRD Bangka mengkonsumsi air isi ulang. Diakui Ketua Komisi C DPRD Bangka Rosihan untuk mencuci kendaraanpun, setelah menggunakan air PDAM tersebut harus dibersihkan kembali dengan menggunakan air PDAM yang telah diendapkan selama beberapa hari agar kotoran yang menempel di kendaraan hilang. Kalau tidak dibilas dengan air yang sudah diendapkan beberapa hari, langsung disemprotkan pakai air PDAM itu bukan tambah bersih tapi belang-belang kotor, beber Rosihan. Oleh karena itu, ia menyarankan kepada PDAM Tirta Bangka agar memindahkan sumber air baku PDAM untuk Komplek Perumahan DPRD Bangka dan masyarakat Kenanga yang selama ini mengambil air dari Kolong Kenanga ke Kolong Merawang. Jika itu tidak bisa dilaksanakan ia minta PDAM Tirta Bangka membersihkan Kolong Kenanga dimana rumput-rumput liar dan lumpur yang mengenangi kolong tersebut dibersihkan. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air ini digunakanlah sesuai standar WHO yang telah ditetapkan, saran Rosihan yang saat ini diangkat sebagai penganti Ketua DPRD Bangka Nurhidayat Rani untuk melaksanakan tugas DPRD sementara selama mengikuti raker ke Batam. Bahkan Anggota Komisi C, Sutarman mengusulkan agar PDAM yang merupakan perusahaan daerah air minum ganti nama perusahaan daerah air mandi dan mencuci, sebab air yang dialirkan PDAM selama ini tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air minum. (chy) Post Date : 04 Februari 2006 |