PALEMBANG (SINDO) – Warga di Kelurahan 3 Ilir,Kecamatan Ilir Timur II, mengeluhkan kualitas air bersih yang didistribusikan PDAM Tirta Musi.Pasalnya dalam kurun waktu sebulan terakhir, air yang sampai dirumah warga keruh dan berbau lumpur.
Meski telah beberapa kali mengadu ke bagian pelayanan PDAM Tirta Musi di Jalan Rambutan, namun hingga saat ini belum ada perbaikan signifikan yang dilakukan PDAM. Bahkan semakin hari tingkat kekeruhan air semakin meningkat. Kondisi ini tentu merugikan sekitar 27.000 pelanggan PDAM diwilayah itu. Pasalnya air bersih yang mengalir ke rumah warga tidak layak konsumsi. “Belakangan ini airnya keruh mas, kemudian bau seperti bau lumpur.
Memang kalau untuk mandi dan mencuci masih bisa dipaksakan dipakai. Tapi kalau untuk memasak atau minum kami khawatir juga,”ujar Wati,41,warga jalan Ratu Sianom, Komplek Telkom, saat ditemui SINDO kemarin. Dikonfirmasi mengenai kondisi ini, Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Palembang, Ir Stephanus MM tidak membantah adanya penurunan kualitas distribusi air bersih dibeberapa wilayah.Menurutnya, kondisi ini terjadi karena kualitas air baku PDAM memang sedang mengalami penurunan belakangan ini.
Hal itu disebabkan musim penghujan dan air pasang, sehingga air yang didistribusikan bercampur dengan komponen yang dikeluhkan oleh masyarakat tersebut. “Curah hujan membuat kondisi air Sungai Musi keruh dan itu terbawa saat penyedotan dan proses,”ujarnya. Stephanus menjelaskan,pada kondisi normal, tingkat kekeruhan air baku berada dikisaran angka 150-200 NTO. Sedangkan belakangan ini tingkat kekeruhan mencapai 500 NTO.
Meski telah meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi kualitas air baku yang akan diproses. Namun hal itu tidak cukup efektif untuk mengurangi kekeruhan air.“Petugas sudah berupaya melakukan pengecekan air baku secara rutin bahkan tiap jam.Tetapi memang kendala yang dihadapi adalah posisi unit pengolahan PDAM berada di Jalan Rambutan atau Seberang Ilir Palembang. Sementara pasokan air baku datangnya dari Seberang Ulu.
Apalagi Palembang berada di daerah cekungan, dengan demikian air yang datang dari hulu akan bercampur lumpur saat disedot,”terangnya. Dengan kondisi ini,Stephanus meminta maaf dan mengharapkan pelanggan PDAM terutama diwilayah 3 Ilir bisa memaklumi kondisi yang terjadi. Pihaknya pun terus berupaya membenahi kondisi ini.
Saat ini PDAM Tirta Musi sedang mengambil langkah preventif untuk mengatasi kondisi ini yaitu melakukan pengecekan air baku secara rutin, melakukan pengecekan takaran obat seperti tawas cair,gas cloring,kapur dan tingkat keasaman air.“Selain melakukan pengecekan secara rutin, kita juga membenahi sistem filtering kita. Untuk obat air dosisnya kita tambah 20%. Saat air Sungai Musi masuk penampungan sementara, langsung kita tambah tawas cair,”paparnya. (CR-2)
Post Date : 13 Desember 2010
|