GROBOGAN - Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengeluhkan kualitas air yang disalurkan dalam beberapa hari terakhir. Sebab air yang keluar keruh dan berbau. Beberapa warga mengaku kejadian ini sudah berlangsung selama seminggu.
''Sudah seminggu lebih air PDAM di rumah saya sangat keruh seperti air sungai. Keluarga kami gatal gatal sesudah mandi dengan air PDAM tersebut. Jangankan untuk minum, untuk mandi saja tidak layak. Mas bisa ngecek langsung ke warga di dalam kota biar lebih valid,'' Yuli, warga Jetis kepada Radar Kudus, kemarin.
Buruknya kualitas air PDAM, tidak hanya terjadi di lingkungan Jetis saja, namun juga di beberapa tempat lainnya. Seperti di Lingkungan Simpang Lima, dan sekitar Purwodadi lainnya. Sementara warga yang tinggal di Jalan Tendean dan Perumahan Sambak Indah, juga mengeluhkan air dari PDAM yang sering ada endapan kotoran dan berbau. ''Padahal tarif PDAM sudah dinaikkan, tapi kenapa pelayanannya malah semakin menurun,'' ungkap Romi, salah satu warga di Jalan Tendean.
Dia menambahkan, beberapa hari ini air PDAM sering terlihat kotor, dan juga ada endapan kotoran. ''Sepertinya dari hari ke hari, kualitas air PDAM semakin buruk. Padahal sebelumnya PDAM berjanji akan meningkatkan kualitas air agar lebih bersih ke masyarakat,'' kata warga lainnya
Selain warga di Jalan Tendean, keluhan juga dilontarkan Imran, 33, warga di Perumahan Sambak Indah, yang menganggap PDAM juga gagal dalam mengemban amanah masyarakat sebagai pendistribusi air bersih. ''Saat ini air PDAM hanya digunakan untuk mandi, bukan untuk mencuci pakaian, apalagi untuk konsumsi. Air yang saya terima tetap saja kotor dan tidak layak konsumsi karena berbau,'' ujarnya.
Direktur PDAM Grobogan Mulyadi membenarkan jika kualitas air di perusahaan yang dikelolanya tersebut dalam kondisi jelek. Penyebabnya, air tersebut merupakan hasil endapan dari Waduk Kedungombo yang digelontorkan tanpa koordinasi.
Kondisi tersebut baru diketahui pada Jumat malam. Langsung pada malam itu juga Mulyadi melakukan pengecekan di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yang berada di komplek GOR Simpang Lima Purwodadi. Dirinya mengaku hari itu belum mengetahui apa penyebabnya. Pagi harinya, dia memanggil tim ahli dari konsultan Aman Niaga Internusa Cirebon.
''Setelah dilakukan penyelidikan bersama tim ahli, ditemukan air baku yang berasal dari Waduk Kedungombo sangat kotor. Dimana, pada beberapa hari lalu telah menggelontorkan endapan tersebut ke PDAM Grobogan. Akibatnya, hanya endapan kotor saja turun ke tempatnya,'' jelas Mulyadi.
Saat berita ini ditulis, PDAM berusaha menguras dan membuang semua air yang disulingnya. Kemudian melakukan proses penjernihan kembali. Proses yang dilakukan membutuhkan waktu sekitar dua jam.
Menurut Tarno selaku technical Service Konsultan Aman Niaga Internusa, air yang disalurkan kepada pelanggan akan kembali normal sekitar dua atau tiga hari ke depan.(cw7/joe)
Post Date : 07 September 2010
|