|
PURBALINGGA (KR) - Tigabelas sumber air yang dimiliki PDAM Purbalingga berkualitas A, yakni kualitas air yang dapat langsung dikonsumsi. Kecuali sumber air di Kajongan kecamatan Bojongsari dan Sumur Dalam di kecamatan Kemangkon. Hanya saja, kendati pada sumber air kualitasnya masuk kategori A, tapi ketika masuk ke rumah pelanggan, tidak jarang kualitas airnya menjadi turun. Penurunan kualitas air milik PDAM biasanya disebabkan kebocoran pada jaringan pipa. Akibatnya air sawah maupun irigasi dan kotoran masuk ke dalam jaringan pipa sampai ke rumah pelanggan. Hal itu dikemukakan Direktur PDAM Purbalingga Hardi Wibowo kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (6/6).Dikatakan, hasil uji laboratorium milik Dinas Kesehatan menunjukkan di beberapa titik kualitas air PDAM sempat menurun hingga kualitas C. Di antaranya di daerah Mewek Kalimanah dan Karangsentul Padamara. Di kedua titik itu, kualitas air masuk kategori C. Setelah mendapatkan hasil uji laboratorium, pihak manajemen PDAM akan langsung mengecek ke lapangan guna memantau lokasi kebocoran. Hardi menyebutkan, apabila ada laporan mengenai penurunan kualitas air hingga kategori C, PDAM akan langsung melakukan tindakan pencegahan agar kualitas air tidak terus menurun hingga kualitas E, yakni kualitas yang paling buruk. Diperoleh keterangan, saat ini PDAM memiliki tigabelas sumber air. Masing-masing sumber diambil contoh minimal di empat titik pada suatu jaringan pipa yang sama. Terakhir pengambilan contoh dan uji lab kualitas air PDAM pada bulan Desember 2006 lalu. Rencananya pada pertengahan tahun 2007 ini, PDAM akan kembali melakukan uji lab kualitas airnya, ujarnya. (Rus) Post Date : 08 Juni 2007 |