|
BOROBUDUR - Semua air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Magelang yang mengalir dari kran, diusahakan bisa langsung diminum tanpa dimasak lebih dahulu. ''Sebagai langkah awal, perusda itu mendirikan pabrik air mineral dalam kemasan (AMDK) dengan merek Makhoa,'' kata Bupati Magelang Ir H Singgih Sanyoto, kemarin. Untuk itu pemkab, selaku pemilik perusda memberikan pinjaman modal tanpa bunga Rp 1,3 miliar. Pinjaman itu akan diangsur dalam jangka empat tahun. Dengan didukung SDM yang bermutu, Makhoa menjadi salah satu sumber pendapatan PDAM. ''Kontribusi PAD yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah sudah tidak dapat dioptimalkan lagi, karena bila pungutan ditingkatkan akan membebani masyarakat,'' katanya saat meresmikan operasional pabrik pengolahan AMDK Makhoa. Ia menekankan, kepala badan/dinas/bagian/kantor/camat serta pimpinan perusda agar berpartisipasi mengembangkan usaha ini dengan cara menggunakan produk Makhoa, baik untuk konsumsi dinas maupun pribadi serta berusaha menyebarluaskan kepada masyarakat umum. Dirut PDAM Ir H Djoni Supardi MT mengemukakan, sumber air baku pabrik itu diambil dari Tuk Blambangan, Mungkid. Hasil uji kualitas air di laboratorium Sucofindo Semarang dinyatakan sesuai syarat mutu SNI 01-3553-1996. Artinya, kualitas air sangat bagus untuk air minum baik syarat fisik, mikrobiologi, maupun kimia. Syarat Teknis Pabrik juga memenuhi persyaratan teknis industri. Memakai peralatan kombinasi dalam maupun luar negeri. Kapasitas produksi mesin filling cup 2.300 cup/jam atau 16.100 cup/hari. Sedangkan kapasitas produksi mesin filling gallon 150 galon/jam atau 1.050 galon/hari. Karena operasional pabrik tiap hari tujuh jam. SDM Makhoa memiliki standar kompetensi yang ditetapkan dalam manual mutu SNI 01-3553-1996. Bahkan penempatannya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan diklasifikasikan sesuai persyaratan. ''Dari 560 pelamar, yang diterima sebagai karyawan hanya 10 orang. Untuk jabatan manajer, memiliki pengalaman kerja lima tahun sebagai manajer dan memiliki sertifikat diklat keterampilan manajemen. Laba pabrik Makhoa akan disetorkan ke kas daerah 55%, sumbangan dana pensiun (10%), jasa produksi (10%), cadangan umum (15%) dan cadangan sosial (10%). Dari perincian itu, 75% dikembalikan kepada masyarakat. (pr-39v) Post Date : 24 Juni 2005 |