|
Buntok, BPost Kualitas air yang disalurkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buntok, Kabupaten Barito Selatan, belakangan kembali menurun. Air diterima para pelanggan keruh berwarna coklat. Diduga air tersebut bercampur lumpur. Air kotor itu salah satunya disalurkan ke rumah Mama Elo, warga di Jalan Pelita Raya. Namun meski tak layak konsumsi, ibu muda itu tetap menggunakannya untuk minum dan memasak karena sulit mendapatkan air di saat musim kemarau ini. "Kurang lebih sepekan ini air PDAM tampak keruh. Tapi mau apalagi, cuma air ini kita harapkan, kita pakai saja untuk keperluan masak dan minum," kata Mama Elo, Rabu (2/8). Mama Elo juga terpaksa menggunakan air kotor itu untuk memandikan anaknya yang baru berumur delapan bulan. Padahal bayi seusia anaknya itu butuh air bersih, agar tak mudah terserang penyakit. "Kami berharap PDAM meningkatkan pelayanannya. Sudah bertahun-tahun penyaluran tersendat, kok sekarang airnya pula yang kotor," ucapnya, disela memandikannya anaknya, Rabu (2/8). Direktur Utama PDAM Buntok, Hadriansyah Aster belum berhasil dikonfirmasi. Tapi belum lama ini, melalui Direktur Umum, dia pernah mengatakan jika distribusi air sudah melalui penyaringan. Sementara itu, munculnya gosong di depan Mapolres Barsel akibat menyurutnya air DAS Barito, dijadikan tempat rekreasi dadakan warga Buntok. Tiap sore, gosong sepanjang kurang lebih 300 meter lebar 100 meter itu selalu dipadati pengunjung.edi Post Date : 03 Agustus 2006 |